Tuesday, August 12, 2014

Kakak iparku yang Malang

Dalam dunia kerja, suasana kerja pastinya berbeda-beda. Dari beberapa tempat bekerja bisa saya ambil pelajaran dan pengalaman hidup yang sangat berbeda-beda. Dulu awal bekerja pada sebuah perusahaan yang dipegang oleh sebuah keluarga besar yang berasal dari China. PT.Nafiri Sion yang berpusat di Jl.Hayam Wuruk Jakarta Pusat yang mungkin orang lebih mengenal dengan sebutan "Gandy".
Gandy adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Restauran yang menyediakan berbagai macam menu masakan yang terkenal dengan makanan Steak and Bakerynya. Selain steak yang lezat disana juga ada beraneka macam roti dan kue.
Berawal dari saudara ipar yang bekerja di Gandy saya bisa berawal karir di Jakarta. "Panut" itulah nama saudara ipar saya yang bekerja berpuluhan tahun yang sayangnya harus berakhir karirnya bersama berakhirnya masa hidupnya yang pada waktu itu terjadi kecelakaan maut yang merenggut nyawa saudara ipar. Sedih sebenarnya jika harus mengingat kejadian kala itu. :(
Karena saya orang jawa, maka saya memanggilnya Mas Panut. Mas Panut beristrikan kakak kandung saya dan pada waktu itu mereka sudah di karuniai 2 orang anak (1 cowok dan 1 cewek). Anak pertama cowok yang diberi nama Ifan Adi Pratama yang kala itu masih duduk di bangku kelas 1 SMA (SMA Negeri 1 Cawas Klaten), sedangkan yang kedua cewek yang bernama Aisya Dewi Oktafiani yang waktu itu masih duduk di bangku kelas 3 SD (SD Negeri 2 Karangasem Cawas Klaten).
Semasa hidupnya mas Panut ingin sekali jika kelak anaknya sudah besar, ingin agar anak-anaknya bisa melanjutkan belajar sampai kuliah di perguruan tinggi. Saya sebagai adiknya selalu teringat akan keinginan itu. Namun sebelum keinginan itu terwujud, Alloh sudah memanggil nyawanya, sehingga secara otomatis hati kecil saya terketuk untuk mewujudkan keinginan itu dan secara otomatis juga saya harus bisa menggantikan posisi "Bapak" untuk anak-anak yang ditinggalkannya.
Kakak ipar (Panut) yang kala itu sudah mengabdikan hidupnya berpuluah tahun, yaaa kurang lebih 22an tahun pada perusahaan itu harus berakhir mengakhiri hidup dan karirnya karena kecelakaan maut tertabrak busway yang tepatnya terjadi bulan januari 2011 di Jalan Hayam Wuruk Jakarta Pusat, dekat masjid Kebun Jeruk Hayam wuruk.
Kala itu pada siang hari sepulang bekerja di Gandy kurang lebih jam 13an siang, kakak pulang dengan jalan kaki menyebrangi zebra cross yang berada di sebelah masjid kebun jeruk. Di sekitar jalan itu tidak ada jembatan penyebrangan, sehingga kakak dan orang2 yang hendak menyebrang tidak ada pilihan lain kecuali lewat zebra cross yang ada di jalan itu. Saat itu suasana jalanan padat merayap, sehingga ketika kakak menyebrang jalan hayam wuruk itu banyak mobil-mobil box dll yang melintas yang mengakibatkan Mas panut tidak bisa melihat kalau akan ada busway yang melintas. Menurut cerita orang sekitar kejadian, awalnya busway yang menabrak Mas panut sebelumnya sekitar jarak 300 meter sebelum tempat kejadian sudah hendak menabrak mobil lain yang melintas di jalan hayamwuruk depan kompas.
Pada saat tertabrak busway Mas panut sempat berdiri lagi dengan darah mengucur dari kepalanya. Saat itu sentak ramai orang-orang datang mengerumuni tempat na'as kejadian kecelakaan itu. Ketika hendak dibawa ke Rumah Sakit, Mas Panut masih sempat menolak dan ingin melanjutkan perjananannya pulang ke tempat tinggalnya (kost) di daerah krukut, Gajahmada, Jakarta Kota. Namun karena darah yang dikeluarkan cukup banyak belum sempat melangkah akhirnya Mas Panut jatuh Pingsan. seketika itu juga segeralah orang-orang membawanya ke rumah sakit terdekat yaitu ke RS. Husada yang terletak di Jalan Mangga Besar Jakarta Kota. Sesampainya di RS. Husada Mas panut langsung dimasukkan ke ruang UGD. Setelah dikonfirmasi ke dokter yang bersangkutan, katanya Mas Panut mengalami gegar otak dan patah tulang pada tangan kirinya, Sehingga mau ga mau harus di rawat di Rumah Sakit sampai sembuh.
Sungguh sulitnya meminta pihak busway untuk bertanggung jawab. sehingga dalam mengurus administrasi harus menguras uang kantong sendiri dan baru dapat gantinya dari pihak busway setelah saya mengejar-ngejar untuk membayarnya. Karena cukup lama di rawat di Rumah Sakit sehingga saya harus bolak-balik dari kantor ke rumah sakit. sampai-sampai rumah sakit seperti rumah sendiri, tidur, mandi, makan dll di rumah sakit sambil menunggu Mas panut yang sedang di rawat.
Setelah sekitar hampir 1 mingguan keadaan mas panut sudah agak membaik, namun beberapa hari kemudian memburuk lagi, sehingga pada hari ke 12 di Rumah sakit Alloh telah memanggil nyawanya.
Di sini saya adalah satu-satunya saudaranya yang di jakarta, jadi segala macam urusan mau ga mau menjadi urusan dan tanggung jawab saya. Urusan Rumah Sakit, Urusan dengan pihak Busway, Urusan dengan jasa marga, Urusan dengan Kepolisian, Urusan dengan Perusahaan tempat bekerjanya, urusan dengan Departeman ketenagakerjaan dan lain-lain.
Sungguh urusan yang sangat rumit, namun jika kita ambil positifnya saya bersyukur karena diberi kesehatan dan kepercayaan untuk bisa mengurus dan menyelesaikan itu semua.
Karena sangat rumitnya sempat masalah ini saya konfirmasi ke sebuah pengacara yang ada di daerah pasar rebo Jakarta Timur, namun setelah ditunggu-tunggu ternyata tidak ada respon. Kesana kemari saya mencari informasi agar ada yang bisa membantu atau bisa mendampingi saya dalam mengurus semua masalah itu. Pada akhirnya saya harus bisa dan mampu menghadapi itu semua sendiri :(
Para pembaca dan teman-teman semua kita doakan Semoga arwah Mas panut diterima dan bisa tenang di sisihNya.... aamiin....
Semoga istri, anak dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan kesuksesan, aamiin......

Link murottal Al Qur'an Juz 1 sampai jus 30

Ini link murottal Semoga bermanfaat Mishary Rasyid per Juz....  Juz 1 ⇨ http://j.mp/2b8SiNO Juz 2 ⇨ http://j.mp/2b8RJmQ Juz 3...