Setelah warna warni
kehidupan yang aku jalani selama satu tahun bersama istri tercinta, di awal
tahun 2018 bagaikan matahari yang terbit setelah malam berlalu. Sang
matahariku, semangat hidupku hadir di dunia. Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh
telah merubah kehidupanku, dengan hadirnya My Baby Al…..
Tepat pada hari Minggu tanggal
11 Februari 2018 Pukul 11.40 WIB lahirlah Putra pertama kami, jagoan kami,
semangat hidup kami dengan lahir normal dengan berat badan 3,4 Kg dan Panjang
50 Cm di Jatiwaringin. Air mata kebahagiaan tak dapat kubendung ketika melihat
putra pertama kami lahir dengan sangat-sangat lancar bahkan serasa ada mukzizat
dari Alloh. Alloh mendengar dan mengabulkan doa-doa kami. Selalu kupanjatkan
doa setiap hari untuk proses kelancaran kelahiran istriku. Sungguh proses yang
tak terduga, pada hari minggu pagi tanggal 11 Februari 2018 istri sudah mulai merasakan kontraksi. Hingga
sampai sekitar jam 10an pagi aku selalu mendampingi istri dan selalu
mengingatkan untuk bersabar dan Alhamdulillah istri mendengarkan dan
menjalankan semua masukan/saran dari suami dan juga orang-orang sekitarnya.
Pada akhirnya setelah menahan kesabaran sampai jam 10an pagi, istri saya bawa
ke bidang untuk periksa dan Alhamdulillah setelah dicek sudah pembukaan 4.
Perkiraan bidan dan yang lainnya, kemungkinan akan lahir nanti malam atau sore
hari. Namun baru satu setengah jam ternyata dede bayinya sudah keluar(lahiran).
Sungguh proses yang luar biasa
dan sangat cepat sekali. Aku mendampingi istri dari awal sampai istri
melahirkan, jadi mengetahui proses persalinan istri dari awal sampai akhir.
Alhamdulillah hanya dengan sekali ngeden(tarikan nafas) kepala dede bayi sudah
keluar karena ada kemungkinan dorongan/tendangan dede bayi yang sangat kuat dan
aktif, dan aku yakin itu adalah atas kehendak Alloh karena doa dari semuanya.
Istri yang hendak
melahirkan, namun suami merasakan ketegangan yang sangat luar biasa, namun
meskipun begitu aku harus tetap terlihat tegar, sabar dan tenang saat menemani
istri yang hendak melahirkan. Ketegangan yang luar biasa itu membuat diriku
drop 1 hari setelah istri melahirkan. Satu minggu lebih jatuh sakit, namun aku
harus tetap berusaha terlihat kuat dan tenang demi ketenangan dan kebahagiaan
keluarga kecilku. Aku harus dapat menunjukan bahwa aku kuat dan tidak
kenapa-kenapa, meskipun kadang rasa sakitnya tidak bisa disembunyikan.
Apalah artinya rasa sakit
jika dibandingkan dengan datangnya kebahagiaan yang sangat luar biasa dengan
hadirnya putra pertama kami, putra tercinta kami, matahari kami, semangat kami,
cahaya hidup kami.
Ayah berharap semoga kelak
my baby Al menjadi anak yang sholeh, anak yang berbakti kepada orang tuanya,
berguna untuk masyarakat, bangsa dan Negara….. dan dapat menjadi kebanggaan
Ayah dan Bunda. Amin…..
No comments:
Post a Comment