Belajar, Mengajar & Bekerja
Setiap
hari Andi menjalani rutinitas yang berstatus sebagai Mahasiswa BSI yang kuliah
sambil bekerja. Meskipun jam kerja sering mengalami perubahan, tapi
Alhamdulillah tidak berbenturan dengan jadwal kuliah.
Semester
1 sampai semester 2 berjalan dengan lancar. Pada semester 3 ada beberapa hal
yang Andi rasakan. Jadwal semester 3 sudah mualai tidak berarturan, sehingga
Andi mengalami kesulitan dalam mengatur waktu, terutama waktu buat istirahat.
Sehari pagi sehari siang dan itu cukup merepotkan Andi untuk mengatur waktu
istirahat, karena pada malam harinya Andi harus bekerja.
Pada
semester 3 Andi menyampaikan informasi kepada Orang tua di kampung bahwa Andi
sekarang melanjutkan kuliah. Akan tetapi Orang tua tidak percaya kalau Andi
bisa melanjutkan kuliah, jadi waktu itu Orangtua Andi berasusmsi kalau Andi
hanya melanjutkan kursus saja. Buat Andi, gak maslah orang tua percaya atau
tidak, yang penting Andi sudah bilang dan meminta doa untuk kelancarannya.
Pada
saat semester 3 berjalan andi pernah mengalami suatu kejadian yang sedikit
membuat andi kecewa. Waktu itu saatnya kuis di kampus, jadi Andi buru-buru
pulang kerja langsung berangkat kuliah. Dengan berjalan kaki Andi pulang kerja
menuju kost untuk mandi, selesai mandi Andi jalan kaki menuju jalan raya yang
jaraknya lumayan jauh. Sesampainya di jalan raya, Andi menanti angkot yang cukup
lama. Setelah dapat angkot Andi pun naik, namun dipertengahan jalan ternyata
angkot yang Andi naikin ngetem begitu lama sehingga Andi terlabat untuk sampai
di kampus. Karena terlambat, sampai dikampus andi tidak diijinkan untuk masuk
ruangan sehingga terpaksa andi harus belajar di luar ruangan dan menunggu
perkuliahan hari itu selesai untuk mendapatkan absensi kehadiran dari dosen
yang mengajar waktu itu.
Pada
suatu hari, sepulang bekerja seperti biasanya andi harus buru-buru pulang
dengan jalan kaki untuk mengejar waktu kuliahnya. Sesampainya di kost andi
mandi dan langsung berangkat kekampus dan seperti biasa andi ke kampus naik
angkot tapi sebelum naik angkot andi harus jalan kaki sekitar 1 km untuk menuju
ke jalan raya. Pada saat jalan kaki di pertengahan jalan, entah karena terlihat
terburu-buru jalannya, ada seseorang dari belakang yang naik motor tiba-tiba
menawarkan ke andi untuk ikut naik motornya sampai di jalan raya.
Orang
itu bertanya pada andi “ Mau kemana Mas?”, Andipun menjawab “ Mau Ke kampus
Mas”. Kemudian orang itu bertanya lagi” Kampusnya di mana?”. Andi jawab” di
daerah senen Mas.” Terus orang itu bilang”Oooo…ya sudah bareng aja sekalian,
saya juga mau ke senen kok.” Andipun berfikir untuk menerima tawaran itu atau
tidak. Setelah difikir-fikir dan karena memang butuh sampai dengan cepat di
kampus, Andipun akhirnya menerima tawaran itu, sehingga sampai di kampus tidak
terlambat lagi.
Pada
semester 3 jadwal perkuliahan sangat berbeda dengan jadwal pada semester 1 dan
2 yang lalu. Kadang pagi kadang siang, sehingga menyulitkan saya untuk mengatur
waktu istirahat/tidur. Dari beberapa kendala tersebut dan sulitnya untuk
membagi waktu, sempat andi akan memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah lagi.
Akan tetapi setelah Andi cerita/sharing dengan Mba Amel dan Mas Rohim, andi
diberi solusi untuk memakai salah satu dari sepeda motornya. Setelah beberapa
hari andi memakai sepeda motornya Mas Rohim, andi merasa ga enak karena pada
waktu itu motor yang dipinjamkan motor yang baru dibeli Mas Rohim dan Mba Amel.
Selain tidak enak hati, andi juga berasa takut kalau terjadi apa-apa dengan
motor itu pasti menggantikan dengan uang yang tidak sedikit. Akhirnya andi
bicara dengan Mas Rohim dan Mba Amel agar motor yang dipinjamkan ke andi, motor
yang satu lagi saja. Paling tidak kalau motor lama/tua, andai saja terjadi
sesuatu maka andi untuk menggantikan tidak terlalu keberatan. Dengan begitu
andi pun dapat melanjutkan kuliahnya kembali setelah mendapatkan solusi dari
kendala-kendala yang dihadapinya.
Setelah
semester 5, andi pulang kampung dengan membawa Kartu hasil Studi (KHS) dari
semester 1 sampai semester 5 dengan maksud meyakinkan kepada orang tua terutama
Bapaknya Andi yang waktu dulu pada saat masih semester 3 tidak percaya kalau
andi melanjutkan kuliah lagi dan disangka hanya kursus saja. Tapi dengan
membawa KHS dari semester 1 sampai semester 5, akhirnya Bapak Andi percaya
kalau anaknya melanjutkan kuliah. Pada saat itu andi dapat memaklumi kalau Bapak
tidak percaya kalau andi dapat melanjutkan kuliah, karena biaya kuliah itu
sangat mahal, sehingga wajar kalau Bapak tidak percaya dan menyangka kalau andi
hanya kursus saja.
Pada
semester akhir yaitu semester 6 setelah menyelesaikan Tugas Akhir, andi mencoba
memasukkan lamaran sebagai Asisten Dosen di tempat andi kuliah. Meskipun
teman-teman andi yang pandai dikelas tidak bisa lolos masuk sebagai Asisten
Dosen (AsDos), tidak menjadi penghalang buat andi untuk menjadi AsDos. Waktu
itu andi hanya iseng saja jadi kalau lolos Alhamdulillah tapi kalau tidak lolos
juga tidak masalah. Tapi ternyata hasilnya di luar dugaan. Ternyata Andi yang
di kelas biasa-biasa saja ternyata bisa masuk sebagai AsDos. Bersukurlah Andi
waktu itu.
Pada
waktu itu, Andi menjalani 3 pekerjaan pada setiap harinya. Siang berangkat
bekerja sebagai Assisten, pulang lanjut bekerja ke Gandy sampai tengah malam,
dan tengah malam sampai di kostan sekitar jam 12 malam, kemudian tidur sebentar
sekitar 1 sampai 2 jam. Selanjutnya kurang lebih jam
2 malam disaat teman2 kost pada terlelap tidur, Andi mulai membuat kue donat di kostan sendirian yang setiap harinya di setorkan ke
warung-warung kecil di sekitar kostan, tapi sesekali ada teman kostan yang bantuin Andi buat kue. Pembuatan kue berakhir sekitar jam 7 pagi. Hampir setiap hari kegiatannya seperti itu. Meskipun dalam sehari semalam tidur rata2 2 jam, Andi tidak merasakan kecapekan. Rasa capek dan lelah hilang tergerus dengan semangat Andi untuk merubah kehidupan yang pahit kala itu.
Pada
suatu hari ada suatu kejadian, ditengah perjalanan pada saat Andi berangkat ke
kampus, Andi sempat tertidur saat naik motor, bersyukur pada waktu itu keadaan
jalanan sepi dan Alhamdulillah Andi tidak sampai terjatuh dari motor. Setelah
kejadian itu Andi sempat meneteskan air mata saat masih diperjalanan dengan
menaiki sepeda motor. Andi tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya seandanyai
sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, sedangkan Andi saat itu jauh dari
keluarga, gak tau siapa yang akan mengurus dan merawat jika Andi sampai terjatuh waktu itu. Meskipun andi anak ragil(anak terakhir), tapi bisa dibilang andi sebagai tulang
punggung keluarga waktu itu. Besar sekali harapan keluarga terutama Orang Tua kepada Andi.
Setelah
lulus kuliah D3 pada saat wisuda yang waktu itu dilaksanakan di JCC, Andi
mengundang keluarga untuk datang ke Jakarta untuk menghadiri acara wisuda D3
Andi. Alhamdulillah Bapak dan Ibu bisa datang semuanya, bahkan kakak-kakak dan
keponakan juga pada ikut dalam acara wisuda D3 Andi di JCC. Senang dan bahagia rasanya waktu itu. Tak disangka Andi ternyata bisa menyelesaikan kuliahnya sampai selesai. Alhamdulillah rasa syukur ini tercurahkan karena meskipun orang tua tidak lagi mampu membiayai Andi Kuliah namun Andi mampu mewujudkan cita-cita Andi untuk dapat kuliah, dan itu adalah hal yang tidak terduga sebelumnya. Dikampung (di desa) meskipun banyak orang yang mampu namun waktu itu hanya sedikit yang dapat melanjutkan kuliah, dan Andi meskipun dari kalangan keluarga yang kurang mampu, namun andi tidak pantang menyerah untuk merubah kehidupan yang pahit kala itu, dan meskipun dengan susah payah dan kerja keras, akhirnya Andi mampu menyelesaikan kuliah dan mendapat gelar A.Md (Ahli Madya).
Setelah
Andi mengajar sebagai Assisten Lab selama satu semester, Andi mencoba ikut
memasukkan surat lamaran & CV sebagai Instruktur. Tapi koordinator lab yang
waktu itu bertugas mengumpulkan dan mendata assisten lab yang hendak melamar
sebagai instruktur, menolak lamaran dan CV andi karena belum memenuhi syarat.
Syarat untuk menjadi waktu itu harus menjadi assisten lab selama dua semester,
sedangkan andi baru satu semester menjadi assisten lab.
Meskipun
ditolak oleh koordinator lab waktu itu, Andi tidak menyerah begitu saja, karena
Andi yakin masih ada jalan lain untuk menggapainya. Seperti pepatah “Banyak
jalan menuju Roma”. Kalau seseorang tidak tahu jalan mana yang harus dilalui
untuk menuju sukses, atau dia salah jalan, maka dia tidak akan pernah menjadi
sukses. Sukses itu bukan sesuatu yang bisa diperoleh secara instant, sukses
bukan semata-mata sebuah keberuntungan, atau kebetulan belaka. Tidak ada
kebetulan dan keberuntungan semata di dalam sukses. Ada tahapan-tahapan langkah
untuk meraih kesuksesan. Ada langkah-langkah tindakan yang harus diambil dan
dijalankan. Andai saja jalan yang kita tempuh gagal, yakinlah bahwa ada jalan
lain yang bisa menghantarkan kita untuk menggapai keinginan atau cita-cita
kita.
Kegagalan-kegagalan
bahkan bisa jadi 1001 kegagalan yang akan kita lewati sebelum kita menggapai
kesuksesan yang kita impikan dan kita cita-citakan. Untuk melewati itu semua
pastinya kita harus mempunyai sifat yang sabar dan ikhlas. “Dan bersabarlah
kamu, karena sesungguhnya Alloh itu beserta orang-orang yang sabar” (QS.8:46).
Maka dari itu yakinlah bahwa kesabaran dan keikhlasan akan membawa kita pada
titik yang lebih baik. “….. dan kesabaran merupakan cahaya terang …..”
(HR.Bukhori).
Setelah
ditolak oleh koordinator laboratorium, Andi mencoba memasukkan lamaran langsung
kepada atasan. Alhamdulillah surat lamaran diterima dan pada saat dipanggil
test ujian program dan tes interview, Andi dinyatakan lolos dan berhasil. Dengan
diterimanya Andi sebagai Instruktur, maka andi harus melanjutkan kuliah ke S1
dan berdampak harus meninggalkan pekerjaan yang lama, yaitu pekerjaan di
Bakery, PT.Nafiri Sion (Gandy). Antara senang dan bingung Andi harus mengambil
keputusan, apakah tetap mempertahankan pekerjaan lamanya yang di Gandy atau
keluar dari Gandy dan beralih profesi sebagai pengajar. Andi sangat bingung
untuk memutuskannya, karena sangat berat rasanya meninggalkan teman-teman Gandy
yang sudah bersama selama 5 tahunan. Selain berat berpisah dengan teman-teman
di Gandy Andi statusnya karyawan tetap. Sedangkan waktu itu untuk mecari
pekerjaan yang bisa menjadi karyawan tetap sangat sulit. Tapi kalau berfikir
panjang jika Andi bertahan di Gandy untuk prospek kedepannya Andi ya hanya
sebagai karyawan Bakery saja. Sedangkan kalau Andi mengambil keputusan sebagai
Instruktur Andi harus melanjutkan kuliah S1 lagi dan harus meninggalkan
pekerjaan di Gandy. Akan tetapi jika Andi menjadi instruktur, maka prospek
kedepannya akan lebih baik.
Karena
merasa bingung untuk memutuskan keputusan itu, Andi sharing dengan temen-teman
dekat Andi dan Saudara Andi. Namun mereka juga pada kebingungan, sehingga
terpaksa Andi harus bisa memutuskan sendiri. Setelah difikir matang-matang,
maka Andi memutuskan untuk keluar dari Gandy dan bekerja sebagai Instruktur
serta melanjutkan kuliah S1.
Jadi
terhitung dari bulan Maret 2006 Andi statusnya bukan Assisten Lab lagi, tapi
sebagai Instruktur Lab dengan masa kontrak satu tahun. Saat menjadi instruktur
Lab, Andi pertamakali harus mengajar matakuliah MYOB yang saat itu belum pernah
andi pelajari di bangku perkuliahan. Meskipun dari keluarga Andi tidak ada background yang mengajar,
namun demi merubah hidup, Andi harus bisa dan mampu untuk melakukannya. Andi
sebelum mengajar harus datang lebih awal untuk mempelajarinya terlebih dahulu.
Alhamdulillah satu semester berjalan dengan lancar dan itu menjadi dasar
memperkuat mental Andi untuk mengajar dengan materi apapun. Dari situ Andi
dapat satu pelajaran dan hikmah yang bisa andi petik. Kesulitan janganlah
dijadikan sesuatu keburukan, karena sebenarnya kesulitan itu menjadi awal dari
kemudahan jika kita mampu melewatinya.
Setelah
berjalan satu tahun, maka ditahun berikutnya Andi diperpanjang masa kontraknya
sebagai Instruktur di AMIK Bina Sarana Informatika (BSI) Jakarta.
Pada
tanggal 17 Januari 2008 Andi lulus dari STMIK Nusa mandiri Jakarta dengan
program studi Sistem Informasi. Jadi terhitung tanggal 17 januari 2008 Andi
mempunyai gelas S.Kom seperti mimpi andi waktu dulu masih duduk di bangku SMK. Selanjutnya pada bulan Maret Andi diangkat
sebagai Karyawan tetap di BSI. Berjalan satu semester Andi mengajar di Kampus
BSI Kramat, lalu Andi ditarik ke Bagian Biro Administrasi Akademik
Kemahasiswaan (BAAK).
Di
BAAK meskipun pekerjaan sangat banyak, namun sistem kekeluargaannya sangat kuat
sekali, sehingga membuat Andi nyaman berada di lingkungan BAAK. Banyak hal yang
dilalui disana.
Pada
tahun 2009 Andi melanjutkan kuliah S2 program Pasca Sarjana STMIK Nusa Mandiri
Jakarta Program Studi Ilmu Komputer dengan konsentrasi Sistem Informasi
Manajemen. Meskipun kerja sambil kuliah, Alhamdulillah berjalan dengan lancar.
Pada tanggal 31 Maret 2011 Akhirnya Andi lulus sehingga gelar M.Kom pun
diraihnya. Pada saat wisuda Alhamdulillah orang tua dan saudara bisa hadir
semua yang waktu itu pelaksanaannya di Gedung Sasono Langen Budoyo TMII Jakarta
Timur.
Pada
tanggal 4 Agustus 2014 Andi mendapat tugas ke bagian lain, yaitu ke bagian Tim
Beasiswa & PMDK (Penelusuran Minat & kemampuan). Di tempat yang baru
Andi mendapatkan teman-teman yang asyik juga.
Perjuangan hidup
ReplyDelete