Monday, November 28, 2016
Tuesday, November 8, 2016
Penulisan Andi Saryoko terbit pada Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016
91 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
PENERAPAN METODE INFERENSI FORWARD CHAINING DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA KUCING
Andi Saryoko1, Yustin Anggraheni Putri2
1,2 Program Studi Teknik Informatika
STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jalan Damai No. 8, Warung Jati Barat, Margasatwa Jakarta Selatan andi.asy@nusamandiri.ac.id, yustin@gmail.com
Abstract Among of many animals, Cat is one of the most favorable domestic animal in our society too keep pets in a good health, the cat owner should pay attention by feeding a good and take care the cat so the cat is not going to be susfeptible disease. Skin disease is one of a type of disease that mostly infect pets, especially cats.cat owner sometime realize that the pet is often become less such as ballnes, smell, and skin redness to the cat yet many cat owner are not seacrhed the veterinaly care of treatement, because because their busy at work also cost for mediacation is too expensive for several cat owner who have small income. The veterinary clinic usually pleaced in towns, so the cat owner who lived in the villange is not able to bring ther pet to animal care (clinics). One of the alternativethat could be used by the cat owner to salve the problem is using a disgnostic expert systm in the website (Web) based in forwqrd chainning. This system diagnosis skin in cats is usefull to provide information to pevent skin disease and analize the characteristic featunes to skin that injured disease.
Intisari Diantara banyak binatang, Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang digemarin pada masyarakat sekarang ini. Namun untuk menjaga kucing peliharaan agar memiliki kesehatan yang baik, pemelihara kucing harus lebih memperhatikan makanan dan perawatan kucing tersebut jika tidak kucing akan mudah terserang penyakit. Penyakit kulit adalah jenis penyakit yang sering menginfeksi hewan peliharaan khususnya kucing. Pemilik kucing terkadang baru menyadari saat kucing peliharaannya mengalami perubahan yang signifikan seperti kerontokan sampai kebotakan, kulit kemerahan bahkan terdapat luka, berbau dan lain sebagainya. Namun, banyak pemilik kucing tidak mencari perawatan hewan untuk kucing peliharaan mereka, pemilik kucing bahkan tidak punya waktu untuk membawa hewan peliharaan bertemu dokter hewan mereka karena jadwal yang padat. Selain itu, biaya kunjungan hewan terlalu mahal yang beban bagi pemilik yang memiliki gaji kecil. Biasanya klinik hewan hanya ada di kota-kota besar saja, hal ini membuat pemilik kucing yang tinggal di daerah pedesaan sulit untuk membawa hewan peliharaan mereka untuk perawatan hewan. Salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk memecahkan permasalah tersebut adalah dengan menggunakan sistem pakar yang secara otomatis dan cepat bisa melakukan pendiagnosaan dan pemberi informasi cara penanggulangan penyakit kulit pada kucing dengan menggunakan metode inferensi Forward Chaining berbasis web. Dari sistem, maka akan menghasilkan diagnosa penyakit kulit pada kucing mereka. Hasil pengujian sistem pakar ini menunjukkan bahwa sistem ini mampu mengdiagnosa penyakit kulit pada kucing.
Kata kunci : Penyakit Kucing, Sistem Pakar.
PENDAHULUAN
Dari beberapa binatang yang kita kenal, Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang digemarin pada masyarakat sekarang ini. Namun untuk menjaga kucing peliharaan agar memiliki kesehatan yang baik, pemelihara kucing harus lebih memperhatikan makanan dan perawatan kucing tersebut jika tidak kucing akan mudah terserang penyakit.
Penyakit kulit adalah jenis penyakit yang sering menginfeksi hewan peliharaan khususnya kucing. Kucing yang terinfeksi penyakit kulit, terkadang tampak baik-baik saja dan tidak terganggu sehingga pemilik kucing tidak mengambil serius tentang kesehatan kulit kucing peliharaannya. Namun akan berakibat fatal jika dibiarkan secara terus-menerus, karena dapat menyebabkan kematian bagi kucing peliharaannya.
Pemilik kucing terkadang baru menyadari saat kucing peliharaannya mengalami perubahan yang signifikan seperti kerontokan sampai kebotakan, kulit kemerahan bahkan terdapat luka, berbau dan lain sebagainya. Di mana saat kucing terkena penyakit kulit, dokter hewan diharapkan dapat membantu dalam mengobati dan mencegah penyakit kulit tersebut agar tidak
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016 92
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
bertambah parah. Namun, banyak pemilik kucing tidak mencari perawatan hewan untuk kucing peliharaan mereka, pemilik kucing bahkan tidak punya waktu untuk membawa hewan peliharaan bertemu dokter hewan mereka karena jadwal yang padat. Selain itu, biaya kunjungan hewan terlalu mahal yang beban bagi pemilik yang memiliki gaji kecil. Biasanya klinik hewan hanya ada di kota-kota besar saja, hal ini membuat pemilik kucing yang tinggal di daerah pedesaan sulit untuk membawa hewan peliharaan mereka untuk perawatan hewan.
Sistem pakar merupakan program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlianya pada suatu wilayah pengetahuan tertentu. Permasalahan ini dapat diatasi oleh sistem pakar dengan pengetahuan dan pengalamannya. Dibandingkan dengan pakar manusia, maka sistem pakar mempunyai berapa kelebihan yaitu: tidak perlu istirahat, dapat diperbanyak, tidak terpengaruh kelelahan, tidak subyektif, hasil diagnosa penyakit cepat, dan dari segi biaya harga lebih murah.
BAHAN DAN METODE
Sistem Pakar
Menurut (Kusrini, 2008) menyatakan bahwa “Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud di sini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam”.
Menurut (Kusumadewi, 2013) mengemukakan bahwa secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
Metode Forward Chaining
Metode Forward Chaining atau penalaran maju adalah pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. Berikut adalah gambar forward chaining:
AGFEDJKHFaktaFaktaR-3R-4R-9R-10R-5R-6
Gambar 1. Forward Chaining
Algoritma Sistem Pakar
Penulis menggunakan flowchart (Diagram Alir) dalam merancang algoritma pakar yang digunakan untuk tampilan web. Untuk mengimplementasikan sistem pakar, maka terlebih dahulu merancang algoritma dari sistem pakar tersebut. Algoritma ini digunakan untuk mempermudah membaca program.
Berikut adalah gambar dari rancangan algoritma konsultasi pengguna:
MulaiPilih Menu KonsultasiIsi Data DiriData Pemilik Lengkap?Pilih GejalaYTSelesaiTampil Form Data Pemilik KucingTampil Form KonsultasiTampil Hasil (Diagnosa dan Kesimpulan Daftar
Gambar 2. Flowchart Konsultasi Pengguna
Basis Pengetahuan
Pada basis pengetahuan, penulis membahas tabel pakar, rule-rule pada pakar dan pohon keputusan. Yang akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
1) Tabel Pakar
Dalam perancangan sistem pakar ini data gejala dan data penyakit merupakan sebuah objek yang sangat penting dalam membantu
93 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
keberhasilan perancangan web sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini. Berikut ini adalah tabel yang penulis rancang guna mempermudah dalam mengolah data yang dimasukkan ke dalam basis pengetahuan.
Tabel 1. Tabel Penyakit Kulit Pada Kucing
Kode Penyakit
Nama Penyakit P001 Ringworm
P002
Sporotrichosis P003 Stuild tail
P004
Scabies P005 Eosinophilic Granuloma
P006
Alergic Dermatitis P007 Feline acne
P008
Kutu/Pijal P009 Abses
P010
Pemphigus
Sumber : Data Olahan (2015)
Tabel 2. Tabel Gejala Penyakit Kulit Pada Kucing
Kode Gejala
Nama Gejala G001 Menggaruk-garuk badan berlebihan
G002
Kulit terlihat kemerahan G003 Bulu rontok berlebihan
G004
Umumnya gatal pada tubuh kucing G005 Bernanah yang mengeluarkan bau
G006
Lesu/makin kurus G007 Luka ini berbentuk benjolan
G008
Terdapat kerak di daerah tubuhnya G009 Terdapat bintik-bintik botak
G010
Pembengkakan pada daerah tubuh G011 Demam
G012
Kehilangan nafsu makan G013 Kulit terlihat kering/bersisik
G014
Terdapat luka melingkar pada kepala, telinga, dan lengan depan G015 Bulu menjadi rontok dipinggiran luka yang melingkar
G016
Bulu kucing terlihat patah-patah dan berketombe G017 Terdapat infeksi di bagian tubuhnya (terutama sekali pada hidung dan muka), kaki dan ekor.
G018
Terdapat coklat seperti lilin dipangkal ekor G019 Bulu terlihat berminyak
G020
Bulu menjadi kusut G021 Ekor rambut yang rontok
G022
Mengeluarkan bau tak sedap G023 Muncul lesi merah pada permukaan kulit
G024
Biasanya mulai muncul diujung telinga dan telapak tangan G025 Terlihat luka yang basah dibelakang leher/paha dalam.
G026
Mulut atau dagu bengkak (edema) seperti bisul/sariawan G027 Peradangan pada luka
G028
Menggigit tapak kaki G029 Jerawat sekitar dagu
G030
Komedo G031 Warna bulu pucat dan kotor kehitaman
G032
Penipisan rambut diatas pangkal ekor G033 Nyeri
G034
Kadang-kadang rambut rontok (botak diarea abses) G035 Luka yang dangkal (luka berbentuk berlubang kecil)
Sumber : Data Olahan (2015)
Tabel 3. Kesimpulan Pakar
Kode Kesimpulan
Keterangan Penanganan AA 1. Mandikan kucing dengan shampoo yang mengandung bahan ketokenazole seminggu sekali, lalu diamkan 15 menit sebelum dibilas, keringkan sempurna. 2. Terapi luar dengan mengoleskan obat jamur yang akan diberikan oleh dokter. 3. Bawa kucing Anda ke dokter hewan, dokter akan memberikan obat dan terapi yang tepat
BB
1. Mandikan kucing dengan shampoo mengandung bahan ketokenazole seminggu sekali, lalu diamkan 15 menit sebelum dibilas, keringkan sempurna.
2. Dokter akan memberikan obat minum sesuai saran.
3. Bawa kucing Anda ke dokter hewan, dokter akan memberikan terapi yang tepat. CC 1. Secara teratur, mandikan hewan dengan menggunakan shampoo khusus yang dapat menghilangkan minyak berlebih pada ekor. 2. Untuk kucing jantan dapat di kebiri ntuk memproduksi kelenjar minyak dengan sendirinya.
DD
1. Terapi luar dengan mengoleskan obat jamur yang mengandung sulfur/salep scabiad.
2. Bawa kucing Anda ke dokter
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016 94
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
hewan, dokter akan memberikan obat pembasmi kutu dalam bentuk suntikan atau tetesan dikulit tengkuk kepala. EE 1. Sebelumnya dibersihkan dahulu luka yang terbentuk oleskan dengan Virgin Coconut Oil (VCO)/Iodine/Betadine. 2. Periksakan hewan Anda ke dokter. 3. Dokter akan merekomendasikan untuk cek darah. 4. Resep akan diberikan oleh dokter.
FF
1. Terapi luar dengan mengoleskan obat jamur yang mengandung antibiotik atau anti radang.
2. Bawa kucing Anda ke dokter hewan, dokter akan memberikan obat dan terapi yang tepat. GG 1. Mandikan kucing Anda dengan sabun antibiotik, witch hazel, yodium (betadine) atau garam epsom. 2. Terapi luar dengan mengoleskan obat jamur yang mengandung benzoyl peroxide atau chlorhexidine mungkin digunakan. 3. Dokter akan memberikan obat secara topikal (luar) dengan cara dioleskan pada luka dan memberikan suplementasi dengan asam omega-3 atau omega-6 asam lemak
HH
1. Cek kucing Anda ke dokter untuk menentukan jenis kutu penyebabnya.
2. Dokter akan memberikan obat pemberantas kutu dalam bentuk tetes atau suntik. II 1. Mengkompres pembengkakan dengan air panas kurang lebih 15 menit. 2. Pecahkan daerah bengkak supaya nanah bisa keluar dan tidak bengkak 3. Cuci daerah yang bernanah dengan rivanol. 4. Bawa segera ke dokter hewan agar luka abses tidak menyebar dan menjadi besar biasanya dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk mencegah penyebaran bakteri.
JJ
1. Bawa segera hewan Anda ke dokter hewan.
2. Melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh pada kucing Anda, termasuk profil kimia darah, hitung darah lengkap, analisa urin dan elektrolit.
Sumber : Data Olahan (2015)
2) Rule-Rule Pakar
Untuk mempresentasikan pengetahuan digunakan metode kaidah yang biasanya ditulis dalam bentuk (IF-THEN). Aturan-aturan atau rule-rule yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah sebagai berikut:
Rule 1
IF Menggaruk-garuk badan berlebihan
AND Kulit terlihat kemerahan
AND Bulu rontok berlebihan
AND Umumnya gatal pada tubuh kucing
AND Terdapat kerak di daerah tubuhya
AND Terdapat bintik-bintik botak
AND Kulit terlihat kering/bersisik
AND Terdapat luka melingkar pada kepala, telinga, dan lengan depan
AND Bulu menjadi rontok dipingiran luka yang melingkar
AND Bulu kucing terlihat patah-patah dan berketombe
THEN Penyakit Ringworm
Rule 2
IF Bernanah yang mengeluarkan bau
AND Luka ini berbentuk benjolan
AND Pembengkakan pada daerah tubuh
AND Demam
AND Kehilangan nafsu makan
AND Terdapat infeksi di bagian tubuhnya (terutama sekali pada hidung dan muka), kaki dan ekor.
THEN Penyakit Sporotrichosis
Rule 3
IF Terdapat coklat seperti lilin dipangkal ekor
AND Bulu terlihat berminyak
AND Bulu menjadi kusut
AND Ekor rambut yang rontok
AND Mengeluarkan bau tak sedap
THEN Penyakit Stuild Tail
Rule 4
IF Menggaruk-garuk badan berlebihan
AND Kulit terlihat kemerahan
AND Bulu rontok berlebihan
AND Umumnya gatal pada tubuh kucing
AND Terdapat kerak didaerah tubuhya
AND Terdapat bintik-bintik botak
AND Muncul lesi pada permukaan kulit
AND Biasanya mulai muncul diujung telinga dan telapak tangan
THEN Penyakit Scabies
Rule 5
IF Menggaruk-garuk badan berlebihan
AND Kulit terlihat kemerahan
AND Terlihat luka yang basah dibelakang leher/paha dalam
AND Mulut atau dagu bengkak (edema)seperti bisul/sariawan
THEN Penyakit Eosinophilic Granuloma
95 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
3) Pohon Keputusan Pakar
DIAGNOSAG018G019G020G021G022G031G032G002G025G026G001G003G027G028G004G008G006G009G023G007G024G014G013G016G035G015G005G010G029G03G011G033G012G034G017P003P008P006P004P001P010P002P009P007P005CCHHEEFFDDAABBIIGGJJYTTTTTYYYYYTTY
Gambar 3. Pohon Keputusan Pakar
Implementasi dan Pengujian Sistem
Implementasi dan pengujian sistem ini menjelaskan beberapa rancangan seperti rancangan use case, rancangan database dan rancangan user interface serta pengujian (testing).
A. Rancangan Use Case
Berikut adalah rancangan use case pengguna konsultasi online pada sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini.
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016 96
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
Gambar 4. Use Case Diagram Pengguna Konsultasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada Kucing
Berikut adalah penjelasan use case diagram pengguna konsultasi sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing secara online.
Tabel 3. Deskripsi Use Case Diagram Pengguna Konsultasi
UseCase Name
Menu Utama Pengguna Requirements A2, A3, A4
Goal
Pengguna dapat mendapatkan hasil diagnosa Pre-condition Pengguna telah menjawab pertanyaan
Post-condition
Sistem menampilkan hasil diagnosa Fail endcondition Pengguna membatalkan konsultasi secara online
Primary Actor
Pengguna Main Flow / Basic Path 1. Pengguna memilih menu konsultasi 2. Sistem menampilkan form data diri 3. Pengguna mengisi data diri 4. Sistem menampilkan form konsultasi 5. Pengguna menjawab pertanyaan dengan memilih gejala 6. Sistem mengakumulasi gejala-gejala yang dipilih 7. Sistem menampilkan hasil diagnosa 8. Pengguna melihat hasil diagnosa 9. Pengguna mencetak hasil diagnosa
Alternative Flow/Invriant 1
- Invariant 2 -
B. Rancangan Database
Rancangan database pada sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini menggunakan permodelan ERD (Entity Relationship Model) dan LRS (Logical Relationship Structure)
97 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
penyakitMempunyaigejalahasil_analisaMendapatkanpenggunaDihasilkandari1Mkodepenyakitkodepenyakitnamapenyakitnamapenyakitdefinisidefinisipenangananpenangananpncegahanpencegahannamagejalanamagejalakodegejalakodegejalaididnamanamakelaminkelaminalamatalamatpekerjaanpekerjaanumurumurkodepnyakitkodepenyakitnoipnoiptanggaltanggalididnamanamakelaminkelaminalamatalamatpekerjaanpekerjaanumurumurnoipnoiptanggaltanggal111kodepenyakitkodepenyakitkodegejalakodegejala
Gambar 5. Entity Relationship Diagram Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada Kucing
C. Rancangan User Interface
1) Rancangan User Interface Halaman Utama Pengguna
Merupakan tampilan awal website pengguna. Berikut adalah gambar halaman utama pengguna.
Gambar 6. Rancangan User Interface Halaman Utama Pengguna
2) Rancangan User Interface Daftar Pengguna
Merupakan halaman yang digunakan untuk mengisi data pengguna sebelum pengguna melakukan konsultasi.
Gambar 7. Rancangan User Interface Daftar Anak
3) Rancangan User Interface Konsultasi Pengguna
Merupakan halaman yang digunakan pengguna untuk melakukan konsultasi diagnosa penyakit kulit pada kucing. Halaman ini menampilkan pertanyaan-pertanyaan mengenai gejala-gejala yang dirasakan oleh kucing
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016 98
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
Gambar 8. Rancangan User Interface Pengguna Konsultasi
4) Rancangan User Interface Hasil Diagnosa Pengguna
Merupakan halaman yang menampilkan hasil diagnosa pengguna setelah melakukan
konsultasi pada sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini.
Gambar 9. Rancangan User Interface Hasil Diagnosa Pengguna
99 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
5) Pengujian (Testing)
Pembahasan mengenai pengujian sistem yang akan dibuat oleh penulis menggunakan metode whitebox testing. Dimana pengujian dilakukan terfokus kepada kode dan alur dalam proses input dan output pada saat melakukan konsultasi yang berkaitan dengan sistem yang dibangun.
Berikut ini merupakan gambar bagan alir pengguna konsultasi.
Mulai
Pilih Menu
Konsultasi
Isi Data
Diri
Data Pemilik
Lengkap?
Pilih Gejala
Y
T
Selesai
Tampil Form
Data Pemilik
Kucing
Tampil Form
Konsultasi
Tampil Hasil
(Diagnosa
dan
Kesimpulan
Daftar
Gambar 10. Bagan Alir Pengguna Konsultasi
Maka dapat digambarkan dengan flowgraph sebagai berikut ini:
12345678910
Gambar 11. Grafik Alir Deteksi Dini Gangguan Autisme
Kompleksitas Siklomatis (pengukuran kuantitatif terhadap kompleksitas lgois suatu program) dari grafik alir dapat diperoleh dengan perhitungan:
Dimana:
E = Jumlah edge grafik alir yang ditandakan dengan gambar panah
N = Jumlah simpul grafik alir yang ditandakan dengan gambar lingkaran
Sehingga kompleksitas siklomatisnya V(G) = 10-10+2 = 2
Basis set yang dihasilkan dari jalur independen secara linier adalah jalur sebagai berikut:
1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10
1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10
Ketika aplikasi ini dijalankan, maka terlihat salah satu basis set yang dihasilkan adalah 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 dan terlihat bahwa simpul telah dieksekusi satu kali. Berdasarkan ketentuan tersebut dari segi kelayakan software, aplikasi ini telah memenuhi syarat.
KESIMPULAN
Dengan adanya sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini, maka pengguna dapat mendiagnosa penyakit kulit pada kucing yang dialami sebelum tindakan lebih lanjut seperti membawa ke dokter hewan atau klinik. Sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini bersifat multi user sehingga mampu
V(G) = E-N+2
….. (1)
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016 100
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
digunakan banyak pengguna baik intranet maupun internet.
Sistem pakar ini dapat mengidentifikasi penyakit kulit berdasarkan gejala-gejala yang tampak pada kucing menggunakan metode forward chaining. Sistem pakar ini dapat menambah, mengubah dan menghapus data penyakit dan gejala dengan kebutuhan yang hanya dapat dilakukan oleh pakar.
Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini berbasis web sehingga memudahkan pengguna untuk berkonsultasi dengan sistem kapan dan dimana saja pengguna berada serta dengan biaya yang relatif murah.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses dan hasil analisa dari sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini, terdapat saran-saran untuk pengguna sistem dalam pengembangan sistem ini. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aspek Menejerial
a. Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan klinik perlu lebih ditingkatkan khususnya dapat diukur dengan relasi karyawan yang masih belum menunjukkan hasil yang optimal.
b. Sistem Pakar ini harus memiliki maintenance yang baik agar dapat digunakan terus menerus untuk masyarakat yang membutuhkan agar sistem pakar ini dapat digunakan secara optimal sesuai dengan fungsinya.
c. Sarana dalam klinik perlu dilengkapi untuk kebutuhan masyarakat sehingga pelayanan yang diberikan menjadi lebih baik.
2. Aspek Sistem Program
a. Sebaiknya dilakukan backup data atau menyalin file dan data lain kedalam perangkat lain seperti hardisk dan flashdisk untuk mengindari kerusakan atau kehilangan file.
b. Sistem pakar ini harus selalu dilakukan update dari aspek sistem maupun aspek basis pengetahuan yang ada didalamnya terutama jenis penyakit kulit pada kucing berikut dengan gejala-gejalanya.
c. Sistem yang ada di dalam sistem pakar diagnosa penyakit kulit ini harus selalu di upgrade agar sistem operasi komputer berfungsi untuk menyiapkan serta menghubungkan program aplikasi agar dapat berinteraksi dengan perangkat keras secara konsisten dan stabil.
3. Aspek penelitian selanjutnya
a. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan jenis penyakit kulit pada kucing yang lain.
b. Dengan dilakukan penelitian selanjutnya maka gejala-gejala lebih banyak didapatkan dan cara penanganan yang tepat agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada pengguna.
REFERENSI
Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL secara ototidak. Jakarta: Mediakita.
Frieyadie. 2007. Belajar Sendiri Pemprograman Database menggunakan Foxpro 9.0. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis: Memanfaatkan Layanan Domain Dan Hosting Gratis. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar: Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan.Yogyakarta: Andi Offiset.
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence: Teknik dan Aplikasinya. Jogyakarta: Graha Ilmu.
Noach, Fredrik Paulus. 2013. Fuzzy Expert System Analisa Tingkat Keparahan Penyakit Scabies Pada Kambing. ISSN 1693-4024. Kupang: Jurnal ELTEK Vol 11 No 02 Oktober 2013:55-66. Diambil dari: http://eltek.polinema.ac.id/public/upload/file/5.Fredrik_Fuzzy.pdf (Diakses pada tanggal 21 Oktober 2014).
Nugroho, Bunafit. 2008. Membuat Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan Editor Dreamweaver. Yogjakarta: Gava Media.
Nurdiansyah, Ricky, Dini Destiani, Eko Retnandi. 2013. Perancangan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Domba Berbasis Web. ISSN 2302-7339. Garut: Jurnal STTGARUT Vol 10 No 1 2013: 1-7. Diambil dari: http://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/algoritma/article/view/75 (Diakses pada tanggal 21 Oktober 2014).
Palguna, David, Jusak, Erwin Sutomo. 2014. Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kulit Pada Kucing Menggunakan Metode Certainty Factor. ISSN 2338-137X. Surabaya: Jurnal JSIKA Vol 3 No 1 2014: 75-81. Diambil dari: http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika/article/view/238/217 (Diakases pada tanggal 12 Oktober 2014).
Sadeli, Muhammad. 2013. Toko Baju Online dengan PHP dan SQL menggunakan Adobe Dreamweaver CS 6.P Palembang:Maxikom.
Sukamto, Rosa A, dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak: Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
101 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
WK. 2011. Adobe Dreamweaver CS5 untuk Beragam Desain Website Interaktif. Yogjakarta: Andi Offiset.
Yasin, Verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorintasi Objek: Pemodelan, Arsitektur dan Perancangan (Modeling, Architecture and Design). Jakarta: Mitra Wacana Media.
Zaenal, Ali. 2011. Cepat & Mudah Membuat Website Keren Dengan WordPress 3.X. Jakarta: Mediakita
BIODATA PENULIS
Andi Saryoko, M.Kom. Lahir di kota Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 04 Oktober 1981. Tamat program Diploma III (D3) tahun 2005 Program Studi Komputerisasi Akuntansi di AMIK BSI Jakarta, Tamat S1 tahun 2008 Program Studi Sistem Informasi di STMIK Nusa Mandiri Jakarta, Tamat S2 tahun 2011 Program Studi Ilmu Komputer (S2) Konsentrasi Management Information System di Program Pasca Sarjana STMIK Nusamandiri Jakarta. Menjadi Dosen tetap di AMIK BSI Jakarta sejak tahun 2008, dan memiliki Jabatan Fungsional Dosen Asisten Ahli. Kemudian menjadi Dosen Tetap STMIK Nusa mandiri Jakarta sejak tahun 2014 . Sudah pernah melakukan penelitian dan artikelnya pernah terbit di beberapa jurnal, antara lain Jurnal Teknologi, Jurnal Cakrawala, dan Jurnal, Pilar.
Yustin Anggraheni Putri, Mahasiswa STMIK Nusa Mandiri Program Studi Teknik Informatika.
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
PENERAPAN METODE INFERENSI FORWARD CHAINING DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA KUCING
Andi Saryoko1, Yustin Anggraheni Putri2
1,2 Program Studi Teknik Informatika
STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jalan Damai No. 8, Warung Jati Barat, Margasatwa Jakarta Selatan andi.asy@nusamandiri.ac.id, yustin@gmail.com
Abstract Among of many animals, Cat is one of the most favorable domestic animal in our society too keep pets in a good health, the cat owner should pay attention by feeding a good and take care the cat so the cat is not going to be susfeptible disease. Skin disease is one of a type of disease that mostly infect pets, especially cats.cat owner sometime realize that the pet is often become less such as ballnes, smell, and skin redness to the cat yet many cat owner are not seacrhed the veterinaly care of treatement, because because their busy at work also cost for mediacation is too expensive for several cat owner who have small income. The veterinary clinic usually pleaced in towns, so the cat owner who lived in the villange is not able to bring ther pet to animal care (clinics). One of the alternativethat could be used by the cat owner to salve the problem is using a disgnostic expert systm in the website (Web) based in forwqrd chainning. This system diagnosis skin in cats is usefull to provide information to pevent skin disease and analize the characteristic featunes to skin that injured disease.
Intisari Diantara banyak binatang, Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang digemarin pada masyarakat sekarang ini. Namun untuk menjaga kucing peliharaan agar memiliki kesehatan yang baik, pemelihara kucing harus lebih memperhatikan makanan dan perawatan kucing tersebut jika tidak kucing akan mudah terserang penyakit. Penyakit kulit adalah jenis penyakit yang sering menginfeksi hewan peliharaan khususnya kucing. Pemilik kucing terkadang baru menyadari saat kucing peliharaannya mengalami perubahan yang signifikan seperti kerontokan sampai kebotakan, kulit kemerahan bahkan terdapat luka, berbau dan lain sebagainya. Namun, banyak pemilik kucing tidak mencari perawatan hewan untuk kucing peliharaan mereka, pemilik kucing bahkan tidak punya waktu untuk membawa hewan peliharaan bertemu dokter hewan mereka karena jadwal yang padat. Selain itu, biaya kunjungan hewan terlalu mahal yang beban bagi pemilik yang memiliki gaji kecil. Biasanya klinik hewan hanya ada di kota-kota besar saja, hal ini membuat pemilik kucing yang tinggal di daerah pedesaan sulit untuk membawa hewan peliharaan mereka untuk perawatan hewan. Salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk memecahkan permasalah tersebut adalah dengan menggunakan sistem pakar yang secara otomatis dan cepat bisa melakukan pendiagnosaan dan pemberi informasi cara penanggulangan penyakit kulit pada kucing dengan menggunakan metode inferensi Forward Chaining berbasis web. Dari sistem, maka akan menghasilkan diagnosa penyakit kulit pada kucing mereka. Hasil pengujian sistem pakar ini menunjukkan bahwa sistem ini mampu mengdiagnosa penyakit kulit pada kucing.
Kata kunci : Penyakit Kucing, Sistem Pakar.
PENDAHULUAN
Dari beberapa binatang yang kita kenal, Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang digemarin pada masyarakat sekarang ini. Namun untuk menjaga kucing peliharaan agar memiliki kesehatan yang baik, pemelihara kucing harus lebih memperhatikan makanan dan perawatan kucing tersebut jika tidak kucing akan mudah terserang penyakit.
Penyakit kulit adalah jenis penyakit yang sering menginfeksi hewan peliharaan khususnya kucing. Kucing yang terinfeksi penyakit kulit, terkadang tampak baik-baik saja dan tidak terganggu sehingga pemilik kucing tidak mengambil serius tentang kesehatan kulit kucing peliharaannya. Namun akan berakibat fatal jika dibiarkan secara terus-menerus, karena dapat menyebabkan kematian bagi kucing peliharaannya.
Pemilik kucing terkadang baru menyadari saat kucing peliharaannya mengalami perubahan yang signifikan seperti kerontokan sampai kebotakan, kulit kemerahan bahkan terdapat luka, berbau dan lain sebagainya. Di mana saat kucing terkena penyakit kulit, dokter hewan diharapkan dapat membantu dalam mengobati dan mencegah penyakit kulit tersebut agar tidak
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016 92
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
bertambah parah. Namun, banyak pemilik kucing tidak mencari perawatan hewan untuk kucing peliharaan mereka, pemilik kucing bahkan tidak punya waktu untuk membawa hewan peliharaan bertemu dokter hewan mereka karena jadwal yang padat. Selain itu, biaya kunjungan hewan terlalu mahal yang beban bagi pemilik yang memiliki gaji kecil. Biasanya klinik hewan hanya ada di kota-kota besar saja, hal ini membuat pemilik kucing yang tinggal di daerah pedesaan sulit untuk membawa hewan peliharaan mereka untuk perawatan hewan.
Sistem pakar merupakan program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlianya pada suatu wilayah pengetahuan tertentu. Permasalahan ini dapat diatasi oleh sistem pakar dengan pengetahuan dan pengalamannya. Dibandingkan dengan pakar manusia, maka sistem pakar mempunyai berapa kelebihan yaitu: tidak perlu istirahat, dapat diperbanyak, tidak terpengaruh kelelahan, tidak subyektif, hasil diagnosa penyakit cepat, dan dari segi biaya harga lebih murah.
BAHAN DAN METODE
Sistem Pakar
Menurut (Kusrini, 2008) menyatakan bahwa “Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud di sini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam”.
Menurut (Kusumadewi, 2013) mengemukakan bahwa secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
Metode Forward Chaining
Metode Forward Chaining atau penalaran maju adalah pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. Berikut adalah gambar forward chaining:
AGFEDJKHFaktaFaktaR-3R-4R-9R-10R-5R-6
Gambar 1. Forward Chaining
Algoritma Sistem Pakar
Penulis menggunakan flowchart (Diagram Alir) dalam merancang algoritma pakar yang digunakan untuk tampilan web. Untuk mengimplementasikan sistem pakar, maka terlebih dahulu merancang algoritma dari sistem pakar tersebut. Algoritma ini digunakan untuk mempermudah membaca program.
Berikut adalah gambar dari rancangan algoritma konsultasi pengguna:
MulaiPilih Menu KonsultasiIsi Data DiriData Pemilik Lengkap?Pilih GejalaYTSelesaiTampil Form Data Pemilik KucingTampil Form KonsultasiTampil Hasil (Diagnosa dan Kesimpulan Daftar
Gambar 2. Flowchart Konsultasi Pengguna
Basis Pengetahuan
Pada basis pengetahuan, penulis membahas tabel pakar, rule-rule pada pakar dan pohon keputusan. Yang akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
1) Tabel Pakar
Dalam perancangan sistem pakar ini data gejala dan data penyakit merupakan sebuah objek yang sangat penting dalam membantu
93 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
keberhasilan perancangan web sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini. Berikut ini adalah tabel yang penulis rancang guna mempermudah dalam mengolah data yang dimasukkan ke dalam basis pengetahuan.
Tabel 1. Tabel Penyakit Kulit Pada Kucing
Kode Penyakit
Nama Penyakit P001 Ringworm
P002
Sporotrichosis P003 Stuild tail
P004
Scabies P005 Eosinophilic Granuloma
P006
Alergic Dermatitis P007 Feline acne
P008
Kutu/Pijal P009 Abses
P010
Pemphigus
Sumber : Data Olahan (2015)
Tabel 2. Tabel Gejala Penyakit Kulit Pada Kucing
Kode Gejala
Nama Gejala G001 Menggaruk-garuk badan berlebihan
G002
Kulit terlihat kemerahan G003 Bulu rontok berlebihan
G004
Umumnya gatal pada tubuh kucing G005 Bernanah yang mengeluarkan bau
G006
Lesu/makin kurus G007 Luka ini berbentuk benjolan
G008
Terdapat kerak di daerah tubuhnya G009 Terdapat bintik-bintik botak
G010
Pembengkakan pada daerah tubuh G011 Demam
G012
Kehilangan nafsu makan G013 Kulit terlihat kering/bersisik
G014
Terdapat luka melingkar pada kepala, telinga, dan lengan depan G015 Bulu menjadi rontok dipinggiran luka yang melingkar
G016
Bulu kucing terlihat patah-patah dan berketombe G017 Terdapat infeksi di bagian tubuhnya (terutama sekali pada hidung dan muka), kaki dan ekor.
G018
Terdapat coklat seperti lilin dipangkal ekor G019 Bulu terlihat berminyak
G020
Bulu menjadi kusut G021 Ekor rambut yang rontok
G022
Mengeluarkan bau tak sedap G023 Muncul lesi merah pada permukaan kulit
G024
Biasanya mulai muncul diujung telinga dan telapak tangan G025 Terlihat luka yang basah dibelakang leher/paha dalam.
G026
Mulut atau dagu bengkak (edema) seperti bisul/sariawan G027 Peradangan pada luka
G028
Menggigit tapak kaki G029 Jerawat sekitar dagu
G030
Komedo G031 Warna bulu pucat dan kotor kehitaman
G032
Penipisan rambut diatas pangkal ekor G033 Nyeri
G034
Kadang-kadang rambut rontok (botak diarea abses) G035 Luka yang dangkal (luka berbentuk berlubang kecil)
Sumber : Data Olahan (2015)
Tabel 3. Kesimpulan Pakar
Kode Kesimpulan
Keterangan Penanganan AA 1. Mandikan kucing dengan shampoo yang mengandung bahan ketokenazole seminggu sekali, lalu diamkan 15 menit sebelum dibilas, keringkan sempurna. 2. Terapi luar dengan mengoleskan obat jamur yang akan diberikan oleh dokter. 3. Bawa kucing Anda ke dokter hewan, dokter akan memberikan obat dan terapi yang tepat
BB
1. Mandikan kucing dengan shampoo mengandung bahan ketokenazole seminggu sekali, lalu diamkan 15 menit sebelum dibilas, keringkan sempurna.
2. Dokter akan memberikan obat minum sesuai saran.
3. Bawa kucing Anda ke dokter hewan, dokter akan memberikan terapi yang tepat. CC 1. Secara teratur, mandikan hewan dengan menggunakan shampoo khusus yang dapat menghilangkan minyak berlebih pada ekor. 2. Untuk kucing jantan dapat di kebiri ntuk memproduksi kelenjar minyak dengan sendirinya.
DD
1. Terapi luar dengan mengoleskan obat jamur yang mengandung sulfur/salep scabiad.
2. Bawa kucing Anda ke dokter
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016 94
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
hewan, dokter akan memberikan obat pembasmi kutu dalam bentuk suntikan atau tetesan dikulit tengkuk kepala. EE 1. Sebelumnya dibersihkan dahulu luka yang terbentuk oleskan dengan Virgin Coconut Oil (VCO)/Iodine/Betadine. 2. Periksakan hewan Anda ke dokter. 3. Dokter akan merekomendasikan untuk cek darah. 4. Resep akan diberikan oleh dokter.
FF
1. Terapi luar dengan mengoleskan obat jamur yang mengandung antibiotik atau anti radang.
2. Bawa kucing Anda ke dokter hewan, dokter akan memberikan obat dan terapi yang tepat. GG 1. Mandikan kucing Anda dengan sabun antibiotik, witch hazel, yodium (betadine) atau garam epsom. 2. Terapi luar dengan mengoleskan obat jamur yang mengandung benzoyl peroxide atau chlorhexidine mungkin digunakan. 3. Dokter akan memberikan obat secara topikal (luar) dengan cara dioleskan pada luka dan memberikan suplementasi dengan asam omega-3 atau omega-6 asam lemak
HH
1. Cek kucing Anda ke dokter untuk menentukan jenis kutu penyebabnya.
2. Dokter akan memberikan obat pemberantas kutu dalam bentuk tetes atau suntik. II 1. Mengkompres pembengkakan dengan air panas kurang lebih 15 menit. 2. Pecahkan daerah bengkak supaya nanah bisa keluar dan tidak bengkak 3. Cuci daerah yang bernanah dengan rivanol. 4. Bawa segera ke dokter hewan agar luka abses tidak menyebar dan menjadi besar biasanya dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk mencegah penyebaran bakteri.
JJ
1. Bawa segera hewan Anda ke dokter hewan.
2. Melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh pada kucing Anda, termasuk profil kimia darah, hitung darah lengkap, analisa urin dan elektrolit.
Sumber : Data Olahan (2015)
2) Rule-Rule Pakar
Untuk mempresentasikan pengetahuan digunakan metode kaidah yang biasanya ditulis dalam bentuk (IF-THEN). Aturan-aturan atau rule-rule yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah sebagai berikut:
Rule 1
IF Menggaruk-garuk badan berlebihan
AND Kulit terlihat kemerahan
AND Bulu rontok berlebihan
AND Umumnya gatal pada tubuh kucing
AND Terdapat kerak di daerah tubuhya
AND Terdapat bintik-bintik botak
AND Kulit terlihat kering/bersisik
AND Terdapat luka melingkar pada kepala, telinga, dan lengan depan
AND Bulu menjadi rontok dipingiran luka yang melingkar
AND Bulu kucing terlihat patah-patah dan berketombe
THEN Penyakit Ringworm
Rule 2
IF Bernanah yang mengeluarkan bau
AND Luka ini berbentuk benjolan
AND Pembengkakan pada daerah tubuh
AND Demam
AND Kehilangan nafsu makan
AND Terdapat infeksi di bagian tubuhnya (terutama sekali pada hidung dan muka), kaki dan ekor.
THEN Penyakit Sporotrichosis
Rule 3
IF Terdapat coklat seperti lilin dipangkal ekor
AND Bulu terlihat berminyak
AND Bulu menjadi kusut
AND Ekor rambut yang rontok
AND Mengeluarkan bau tak sedap
THEN Penyakit Stuild Tail
Rule 4
IF Menggaruk-garuk badan berlebihan
AND Kulit terlihat kemerahan
AND Bulu rontok berlebihan
AND Umumnya gatal pada tubuh kucing
AND Terdapat kerak didaerah tubuhya
AND Terdapat bintik-bintik botak
AND Muncul lesi pada permukaan kulit
AND Biasanya mulai muncul diujung telinga dan telapak tangan
THEN Penyakit Scabies
Rule 5
IF Menggaruk-garuk badan berlebihan
AND Kulit terlihat kemerahan
AND Terlihat luka yang basah dibelakang leher/paha dalam
AND Mulut atau dagu bengkak (edema)seperti bisul/sariawan
THEN Penyakit Eosinophilic Granuloma
95 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
3) Pohon Keputusan Pakar
DIAGNOSAG018G019G020G021G022G031G032G002G025G026G001G003G027G028G004G008G006G009G023G007G024G014G013G016G035G015G005G010G029G03G011G033G012G034G017P003P008P006P004P001P010P002P009P007P005CCHHEEFFDDAABBIIGGJJYTTTTTYYYYYTTY
Gambar 3. Pohon Keputusan Pakar
Implementasi dan Pengujian Sistem
Implementasi dan pengujian sistem ini menjelaskan beberapa rancangan seperti rancangan use case, rancangan database dan rancangan user interface serta pengujian (testing).
A. Rancangan Use Case
Berikut adalah rancangan use case pengguna konsultasi online pada sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini.
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016 96
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
Gambar 4. Use Case Diagram Pengguna Konsultasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada Kucing
Berikut adalah penjelasan use case diagram pengguna konsultasi sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing secara online.
Tabel 3. Deskripsi Use Case Diagram Pengguna Konsultasi
UseCase Name
Menu Utama Pengguna Requirements A2, A3, A4
Goal
Pengguna dapat mendapatkan hasil diagnosa Pre-condition Pengguna telah menjawab pertanyaan
Post-condition
Sistem menampilkan hasil diagnosa Fail endcondition Pengguna membatalkan konsultasi secara online
Primary Actor
Pengguna Main Flow / Basic Path 1. Pengguna memilih menu konsultasi 2. Sistem menampilkan form data diri 3. Pengguna mengisi data diri 4. Sistem menampilkan form konsultasi 5. Pengguna menjawab pertanyaan dengan memilih gejala 6. Sistem mengakumulasi gejala-gejala yang dipilih 7. Sistem menampilkan hasil diagnosa 8. Pengguna melihat hasil diagnosa 9. Pengguna mencetak hasil diagnosa
Alternative Flow/Invriant 1
- Invariant 2 -
B. Rancangan Database
Rancangan database pada sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini menggunakan permodelan ERD (Entity Relationship Model) dan LRS (Logical Relationship Structure)
97 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
penyakitMempunyaigejalahasil_analisaMendapatkanpenggunaDihasilkandari1Mkodepenyakitkodepenyakitnamapenyakitnamapenyakitdefinisidefinisipenangananpenangananpncegahanpencegahannamagejalanamagejalakodegejalakodegejalaididnamanamakelaminkelaminalamatalamatpekerjaanpekerjaanumurumurkodepnyakitkodepenyakitnoipnoiptanggaltanggalididnamanamakelaminkelaminalamatalamatpekerjaanpekerjaanumurumurnoipnoiptanggaltanggal111kodepenyakitkodepenyakitkodegejalakodegejala
Gambar 5. Entity Relationship Diagram Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada Kucing
C. Rancangan User Interface
1) Rancangan User Interface Halaman Utama Pengguna
Merupakan tampilan awal website pengguna. Berikut adalah gambar halaman utama pengguna.
Gambar 6. Rancangan User Interface Halaman Utama Pengguna
2) Rancangan User Interface Daftar Pengguna
Merupakan halaman yang digunakan untuk mengisi data pengguna sebelum pengguna melakukan konsultasi.
Gambar 7. Rancangan User Interface Daftar Anak
3) Rancangan User Interface Konsultasi Pengguna
Merupakan halaman yang digunakan pengguna untuk melakukan konsultasi diagnosa penyakit kulit pada kucing. Halaman ini menampilkan pertanyaan-pertanyaan mengenai gejala-gejala yang dirasakan oleh kucing
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016 98
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
Gambar 8. Rancangan User Interface Pengguna Konsultasi
4) Rancangan User Interface Hasil Diagnosa Pengguna
Merupakan halaman yang menampilkan hasil diagnosa pengguna setelah melakukan
konsultasi pada sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini.
Gambar 9. Rancangan User Interface Hasil Diagnosa Pengguna
99 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
5) Pengujian (Testing)
Pembahasan mengenai pengujian sistem yang akan dibuat oleh penulis menggunakan metode whitebox testing. Dimana pengujian dilakukan terfokus kepada kode dan alur dalam proses input dan output pada saat melakukan konsultasi yang berkaitan dengan sistem yang dibangun.
Berikut ini merupakan gambar bagan alir pengguna konsultasi.
Mulai
Pilih Menu
Konsultasi
Isi Data
Diri
Data Pemilik
Lengkap?
Pilih Gejala
Y
T
Selesai
Tampil Form
Data Pemilik
Kucing
Tampil Form
Konsultasi
Tampil Hasil
(Diagnosa
dan
Kesimpulan
Daftar
Gambar 10. Bagan Alir Pengguna Konsultasi
Maka dapat digambarkan dengan flowgraph sebagai berikut ini:
12345678910
Gambar 11. Grafik Alir Deteksi Dini Gangguan Autisme
Kompleksitas Siklomatis (pengukuran kuantitatif terhadap kompleksitas lgois suatu program) dari grafik alir dapat diperoleh dengan perhitungan:
Dimana:
E = Jumlah edge grafik alir yang ditandakan dengan gambar panah
N = Jumlah simpul grafik alir yang ditandakan dengan gambar lingkaran
Sehingga kompleksitas siklomatisnya V(G) = 10-10+2 = 2
Basis set yang dihasilkan dari jalur independen secara linier adalah jalur sebagai berikut:
1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10
1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10
Ketika aplikasi ini dijalankan, maka terlihat salah satu basis set yang dihasilkan adalah 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 dan terlihat bahwa simpul telah dieksekusi satu kali. Berdasarkan ketentuan tersebut dari segi kelayakan software, aplikasi ini telah memenuhi syarat.
KESIMPULAN
Dengan adanya sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini, maka pengguna dapat mendiagnosa penyakit kulit pada kucing yang dialami sebelum tindakan lebih lanjut seperti membawa ke dokter hewan atau klinik. Sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini bersifat multi user sehingga mampu
V(G) = E-N+2
….. (1)
Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016 100
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
digunakan banyak pengguna baik intranet maupun internet.
Sistem pakar ini dapat mengidentifikasi penyakit kulit berdasarkan gejala-gejala yang tampak pada kucing menggunakan metode forward chaining. Sistem pakar ini dapat menambah, mengubah dan menghapus data penyakit dan gejala dengan kebutuhan yang hanya dapat dilakukan oleh pakar.
Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini berbasis web sehingga memudahkan pengguna untuk berkonsultasi dengan sistem kapan dan dimana saja pengguna berada serta dengan biaya yang relatif murah.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses dan hasil analisa dari sistem pakar diagnosa penyakit kulit pada kucing ini, terdapat saran-saran untuk pengguna sistem dalam pengembangan sistem ini. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Aspek Menejerial
a. Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan klinik perlu lebih ditingkatkan khususnya dapat diukur dengan relasi karyawan yang masih belum menunjukkan hasil yang optimal.
b. Sistem Pakar ini harus memiliki maintenance yang baik agar dapat digunakan terus menerus untuk masyarakat yang membutuhkan agar sistem pakar ini dapat digunakan secara optimal sesuai dengan fungsinya.
c. Sarana dalam klinik perlu dilengkapi untuk kebutuhan masyarakat sehingga pelayanan yang diberikan menjadi lebih baik.
2. Aspek Sistem Program
a. Sebaiknya dilakukan backup data atau menyalin file dan data lain kedalam perangkat lain seperti hardisk dan flashdisk untuk mengindari kerusakan atau kehilangan file.
b. Sistem pakar ini harus selalu dilakukan update dari aspek sistem maupun aspek basis pengetahuan yang ada didalamnya terutama jenis penyakit kulit pada kucing berikut dengan gejala-gejalanya.
c. Sistem yang ada di dalam sistem pakar diagnosa penyakit kulit ini harus selalu di upgrade agar sistem operasi komputer berfungsi untuk menyiapkan serta menghubungkan program aplikasi agar dapat berinteraksi dengan perangkat keras secara konsisten dan stabil.
3. Aspek penelitian selanjutnya
a. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan jenis penyakit kulit pada kucing yang lain.
b. Dengan dilakukan penelitian selanjutnya maka gejala-gejala lebih banyak didapatkan dan cara penanganan yang tepat agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada pengguna.
REFERENSI
Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL secara ototidak. Jakarta: Mediakita.
Frieyadie. 2007. Belajar Sendiri Pemprograman Database menggunakan Foxpro 9.0. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis: Memanfaatkan Layanan Domain Dan Hosting Gratis. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar: Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan.Yogyakarta: Andi Offiset.
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence: Teknik dan Aplikasinya. Jogyakarta: Graha Ilmu.
Noach, Fredrik Paulus. 2013. Fuzzy Expert System Analisa Tingkat Keparahan Penyakit Scabies Pada Kambing. ISSN 1693-4024. Kupang: Jurnal ELTEK Vol 11 No 02 Oktober 2013:55-66. Diambil dari: http://eltek.polinema.ac.id/public/upload/file/5.Fredrik_Fuzzy.pdf (Diakses pada tanggal 21 Oktober 2014).
Nugroho, Bunafit. 2008. Membuat Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan Editor Dreamweaver. Yogjakarta: Gava Media.
Nurdiansyah, Ricky, Dini Destiani, Eko Retnandi. 2013. Perancangan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Domba Berbasis Web. ISSN 2302-7339. Garut: Jurnal STTGARUT Vol 10 No 1 2013: 1-7. Diambil dari: http://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/algoritma/article/view/75 (Diakses pada tanggal 21 Oktober 2014).
Palguna, David, Jusak, Erwin Sutomo. 2014. Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kulit Pada Kucing Menggunakan Metode Certainty Factor. ISSN 2338-137X. Surabaya: Jurnal JSIKA Vol 3 No 1 2014: 75-81. Diambil dari: http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika/article/view/238/217 (Diakases pada tanggal 12 Oktober 2014).
Sadeli, Muhammad. 2013. Toko Baju Online dengan PHP dan SQL menggunakan Adobe Dreamweaver CS 6.P Palembang:Maxikom.
Sukamto, Rosa A, dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak: Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
101 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No. 1 Maret 2016
ISSN 1978-1946 | Penerapan Metode Inferensi…
WK. 2011. Adobe Dreamweaver CS5 untuk Beragam Desain Website Interaktif. Yogjakarta: Andi Offiset.
Yasin, Verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorintasi Objek: Pemodelan, Arsitektur dan Perancangan (Modeling, Architecture and Design). Jakarta: Mitra Wacana Media.
Zaenal, Ali. 2011. Cepat & Mudah Membuat Website Keren Dengan WordPress 3.X. Jakarta: Mediakita
BIODATA PENULIS
Andi Saryoko, M.Kom. Lahir di kota Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 04 Oktober 1981. Tamat program Diploma III (D3) tahun 2005 Program Studi Komputerisasi Akuntansi di AMIK BSI Jakarta, Tamat S1 tahun 2008 Program Studi Sistem Informasi di STMIK Nusa Mandiri Jakarta, Tamat S2 tahun 2011 Program Studi Ilmu Komputer (S2) Konsentrasi Management Information System di Program Pasca Sarjana STMIK Nusamandiri Jakarta. Menjadi Dosen tetap di AMIK BSI Jakarta sejak tahun 2008, dan memiliki Jabatan Fungsional Dosen Asisten Ahli. Kemudian menjadi Dosen Tetap STMIK Nusa mandiri Jakarta sejak tahun 2014 . Sudah pernah melakukan penelitian dan artikelnya pernah terbit di beberapa jurnal, antara lain Jurnal Teknologi, Jurnal Cakrawala, dan Jurnal, Pilar.
Yustin Anggraheni Putri, Mahasiswa STMIK Nusa Mandiri Program Studi Teknik Informatika.
Monday, November 7, 2016
Undangan Pernikahan Andi Saryoko 20 November 2016
Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tercinta, ditanggal 20 November 2016 inshaa alloh saya akan mengakhiri masa lajang saya karena sudah menemukan belahan jiwa saya. Bagi teman-teman dan sahabat-sahabat semua, mohon doa restunya karena dihari itu adalah hari bahagiaku, Aku akan memulai hidup baru bersama bidadari syurgaku....
Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tercinta, melalui media ini saya mengundang Teman-teman dan sahabat-sahabatku tercinta untuk dapat menghadiri acara pernikahanku di tanggal 20 November 2016 besok. Untuk Undangan dan denahnya bisa Teman-teman dan sahabat-sahabatku melihat di bawah ini. Besar harapanku Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tercinta dapat menghadiri turut mendoakan untuk kelancaran acara pernikahanku.
Saya tidak menyebutkan satu persatu nama-nama Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tercinta disini, jadi apabila Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tercinta sudah membacanya berarti Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tercinta sudah turut kami undang. Terimakasih.
Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tercinta, melalui media ini saya mengundang Teman-teman dan sahabat-sahabatku tercinta untuk dapat menghadiri acara pernikahanku di tanggal 20 November 2016 besok. Untuk Undangan dan denahnya bisa Teman-teman dan sahabat-sahabatku melihat di bawah ini. Besar harapanku Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tercinta dapat menghadiri turut mendoakan untuk kelancaran acara pernikahanku.
Saya tidak menyebutkan satu persatu nama-nama Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tercinta disini, jadi apabila Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tercinta sudah membacanya berarti Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tercinta sudah turut kami undang. Terimakasih.
Wednesday, November 2, 2016
Jurnal Andi Saryoko terbit di jurnal Teknologi ISSN 2088-3315 Vol. II. No 2 Juli 2013 dengan judul PENENTUAN SISWA TELADAN BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SMA BUDAYA JAKARTA
PENENTUAN SISWA
TELADAN BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SMA BUDAYA JAKARTA
Andi
Saryoko
Dosen AMIK Bina Sarana Informatika (AMIK BSI)
Jakarta,
Abstrak
Menentukan siswa terbaik di sekolah budaya
tinggi telah dilakukan dengan melihat nilai kognitif siswa yang tertinggi. Cara
itu masih dianggap kurang obyektif karena prestasi yang diperoleh oleh siswa
tidak hanya didasarkan kognitif tetapi juga berdasarkan nilai - nilai lain.
Dengan menggunakan metode logika fuzzy diharapkan untuk menentukan model siswa
menggunakan kriteria seperti nilai kognitif (PPK), nilai praktek, dan juga
logika fuzzy sikap.Metode memiliki tiga tahapan proses fuzzifikasi, inferensi
dan defuzzifikasi. Penentuan tersebut dibuat berdasarkan pada mahasiswa model
fuzzy logic menggunakan matlab toolbox yang dapat digunakan sebagai referensi
sebagai alat dalam menentukan siswa teladan. Penentuan siswa kehormatan
menggunakan kriteria seperti nilai kognitif (PPK), nilai praktek, dan juga
sikap yang kemudian diolah menggunakan metode fuzzy logic dan hasilnya akan
ditampilkan sesuai dengan input data yang dimasukkan oleh pengguna. dengan
metode logika fuzzy dapat membantu sekolah dalam menentukan model siswa, dengan
metode logika fuzzy memiliki akurasi tinggi dalam menentukan model siswa dan
terbukti dalam hasil dari lembar kuesioner, ada keterbatasan dalam menerapkan
toolbox Matlab, seperti adalah kurangnya database untuk menyimpan input atau
output data.
Kata kunci:
Honor mahasiswa, kehormatan penentuan
siswa, logika fuzzy, matlab
Abstract
Determining the best students at the high school culture has
been done by looking at students' cognitive value of the highest. The way it is
still considered less objective because the achievements obtained by students
based not only cognitive but also based on value - another value. By using
fuzzy logic method is expected to determine the student model using criteria
such as cognitive values (PPK), the value of practice, and also sikap.Metode
fuzzy logic has three stages of the process of fuzzification, inference and
defuzzification. The determination was made based on the model student of fuzzy
logic using matlab toolbox that can be used as a reference as a tool in
determining the model student. Determination of honor student using criteria
such as cognitive values (PPK), the value of practice, and also the attitude
which was subsequently processed using fuzzy logic method and the results will
be displayed in accordance with input data that was entered by the user. with
fuzzy logic methods can help schools in determining the student model, with
fuzzy logic method has high accuracy in determining the student model and
proven in the results of the questionnaire sheet, there are limitations in applying
the matlab toolbox, such is the lack of a database to store input or output
data.
Keywords:
Honor student, honor student determination, fuzzy logic, matlab
Honor student, honor student determination, fuzzy logic, matlab
1.
PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Atas adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat atas
yang mengajarkan ilmu pengetahuan atau tempat menuntut ilmu. Pendidikan
tersebut akan mempengaruhi atau dapat merubah tingkah laku, akhlak,
kepribadian, cara berfikir, kedewasaan dan lain-lain, karena dengan pendidikan
tersebut diharapkan siswa/i sebagai anak didik bukan hanya memahami atau
menguasai ilmu dan teknologi tetapi juga mempunyai akhlak dan kepribadian yang
baik.
Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam
pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap
jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan
yang integral.Pendidikan sebagai suatu sistem, tidak lain dari suatu totalitas
fungsional yang terarah pada suatu tujuan. Setiap subsistem yang ada dalam
sistem tersusun dan tidak dapat dipisahkan dari rangkaian unsur-unsur atau
komponen-komponen yang berhubungan secara dinamis dalam suatu kesatuan.
Penentuan siswa terbaik pada SMA Budaya selama ini dilakukan dengan
melihat nilai kognitif siswa yang tertinggi dan menurut hasil wawancara itu sudah dilakukan sejak dahulu. Cara
tersebut dinilai masih kurang objektif karena prestasi yang didapatkan siswa
tidak hanya berdasarkan kognitif saja tetapi juga berdasarkan nilai kompetensi.
Oleh karena itu diperlukan metode yang praktis yang dapat diterapkan untuk
menentukan siswa teladan, dan disarankan dalam penentuan siswa teladan
menggunakan metode logika fuzzy. Dengan menggunakan metode logika fuzzy diharapkan dapat menentukan siswa
teladan dengan menggunakan kriteria seperti nilai kognitif (PPK), nilai
praktik, dan juga sikap.
Dari hal tersebut di atas maka
dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
a. Bagaimana menentukan siswa teladan yang lebih objektif?
b. Bagaimana perbedaan dalam menentukan siswa teladan
dengan berbasis logika fuzzy dengan sebelumnya?
2. KERANGKA PEMIKIRAN
Sistem
secara sederhana merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsur-unsur,
komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling
ketergantungan satu dengan yang lainnya dan terpadu.
Menurut
Jerry Fitzgerald dalam Jogiyanto (2005:1) mendefinisikan bahwa “Sistem adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegitan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu”.
Logika Fuzzy adalah bagian
atau salah satu
metode dalam kecerdasan
buatan (Artificial Intelligence). Dalam
logika konvensional nilai
kebenaran mempunyai kondisi yang pasti yaitu benar atau salah (true or false), dengan tidak ada kondisi
di antara. Prinsip ini dikemukakan oleh Aristoteles sekitar 2000 tahun
yang lalu sebagai
hukum Excluded Middle dan
hukum ini telah
mendominasi pemikiran logika sampai
saat ini.
Namun, tentu saja pemikiran mengenai logika konvensional dengan
nilai kebenaran yang
pasti yaitu benar
atau salah dalam kehidupan nyata
sangatlah tidak cocok.
Logika Fuzzy merupakan suatu
logika yang dapat merepresentasikan keadaan
yang ada di
dunia nyata. Teori
tentang himpunan logika samar
pertama kali dikemukakan oleh Prof. Lotfi Zadeh sekitar tahun 1965
pada sebuah makalah
yang berjudul “Fuzzy Sets”.
Ia berpendapat bahwa logika
benar dan salah dari logika
boolean atau konvensional tidak
dapat mengatasi masalah yang
ada pada dunia
nyata. Setelah itu, sejak
pertengahan 1970-an, para peneliti
Jepang berhasil mengaplikasikan teori
ini ke dalam berbagai permasalahan
praktis. Tidak seperti
logika boolean, logika
fuzzy mempunyai nilai yang
kontinyu. Samar (fuzzy) dinyatakan
dalam derajat dari suatu keanggotaan dan derajat dari kebenaran. Oleh sebab
itu sesuatu dapat dikatakan
sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang bersamaan. Teori himpunan
individu dapat memiliki derajat
keanggotaan dengan nilai
yang kontinyu, bukan hanya nol dan satu.
Fuzzy inference
system
adalah proses merumuskan
pemetaan dari input
yang diberikan ke ouput
dengan menggunakan logika fuzzy. Pemetaan
tersebut akan menjadi dasar
dari keputusan yang
akan dibuat. Proses
fuzzy logic melibatkan fungsi
keanggotaan, operator logika fuzzy, dan
aturan jika-maka (if-then
rule) (Goupeng, 2006). Dalam membangun sistem yang berbasis pada aturan fuzzy maka akan
digunakan variabel linguistik. Variabel linguistik
adalah suatu interval numerik
dan mempunyai nilai-nilai
linguistik, yang semantiknya didefinisikan oleh
fungsi keanggotaannya. Misalnya,
Suhu adalah suatu
variabel linguistik yang bisa
didefinisikan pada interval
(-100C, 400C). Variabel tersebut bisa
memiliki nilai-nilai linguistik
seperti ”Dingin”, ”Hangat”,
”Panas” yang semantiknya
didefinisikan oleh fungsi-fungsi keanggotaan tertentu. Suatu sistem berbasis aturan fuzzy terdiri dari
tiga komponen utama: Fuzzification, Inference (Penalaran)
dan Defuzzification seperti terlihat pada gambar di bawah ini (Suyanto,
2008):
Sumber: Suyanto(2008)
Gambar I.1.
Sistem berbasis aturan fuzzy
a. Fuzzification
Fuzzification berfungsi untuk
mengubah masukan-masukan yang
nilai kebenarannya bersifat pasti
(crisp input)
ke dalam bentuk
fuzzy input, yang berupa
nilai linguistik yang
semantiknya ditentukan berdasarkan
fungsi keanggotaan tertentu.
b. Inference
Inference melakukan penalaran menggunakan fuzzy
input dan fuzzy rules yang
telah ditentukan sehingga
menghasilkan fuzzy output. Proses inference
memperhitungkan semua aturan yang ada dalam basis pengetahuan. Hasil dari
proses inference dipresentasikan oleh
suatu fuzzy set untuk
setiap variabel bebas (pada consequent). Derajat keanggotaan untuk
setiap nilai variabel tidak bebas
menyatakan ukuran kompabilitas
terhadap variabel bebas
(pada antecedent).
c. DeFuzzification
DeFuzzification atau
penegasan berfungsi untuk
mengubah fuzzy output menjadi crisp value berdasarkan fungsi
keanggotaan yang telah ditentukan.
Secara garis besar proses pada fuzzy logic dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber:
Suyanto(2008)
Gambar I.2.
Proses pada logika fuzzy
Ada
dua jenis sistem
inferensi fuzzy yang berbeda
dalam bagian deFuzzification yaitu tipe mamdani dan tipe sugeno. Tipe Mamdani
mengharapkan fungsi output
keanggotaan menjadi fuzzy
set. Setelah proses penggabungan, ada fuzzy set
untuk setiap output variabel
yang perlu deFuzzification yang
berfungsi untuk
mengintegrasikan dan menemukan
defuzzified output dan
juga memungkinkan untuk menggunakan rata-rata tertimbang dari beberapa
data. Tipe Sugeno mendukung sistem
model jenis ini. Pada
umumnya, sistem tipe Sugeno dapat digunakan
untuk model sistem
kesimpulan apapun, di
mana keluaran fungsi-fungsi
keanggotaan adalah linier atau konstan. Logika fuzzy telah diterapkan dalam aplikasi di berbagai bidang baik itu
mencakup bidang industri, ekonomi, manajemen, psikologi, teknik maupun bidang –
bidang lainnya.
3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
eksperimen. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menentukan siswa teladan
berbasis logika fuzzy dengan memasukkan parameter-parameter. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh penulis secara
langsung dari sumber dengan melakukan pengambilan data siswa pada SMA Budaya
Jakarta. Dalam melakukan pengumpulan data penulis menggunakan cara observasi
yaitu pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung yang berkaitan
dengan objek penelitian dan pengamatan ini dilakukan di SMA Budaya Jakarta
dengan cara pengambilan sampel (sampling), yaitu pemilihan sejumlah item
tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item
tersebut untuk mewakili seluruh itemnya. Sebagian item yang dipilih disebut
sampel-sampel (samples). Sedang seluruh item yang ada disebut populasi (population).
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa
nilai PPK, nilai Praktik dan nilai Sikap pada dasarnya dapat menentukan siswa
teladan lebih tepat. Jadi ketiga parameter tersebut akan dijadikan sebagai
masukan untuk sistem yang dirancang. Dengan bantuan literatur data, wawancara
dan diskusi dengan guru – guru yang mengajar serta bagian kurikulum pada SMA
Budaya, maka dapat diperoleh kesimpulan yang dijelaskan parameter untuk fuzzification
input dan output sebagai berikut:
1. Nilai PPK mempunyai tiga nilai linguistik (Baik,
Cukup dan Kurang)
2. Nilai Praktik mempunyai nilai linguistik (Baik,
Cukup, Kurang)
3. Nilai Sikap mempunyai nilai linguistik (Baik, Cukup,
Kurang)
4. Nilai Kompetensi sebagai output mempunyai nilai linguistik (Sangat baik, Baik, Kurang Baik).
Selanjutnya akan dijelaskan dari tahapan
– tahapan dalam pendekatan logika fuzzy:
A. Proses fuzzifikasi
Secara lebih detail dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Nilai PPK
Nilai Linguistik
|
Interval
|
Kurang
|
0 -
60
|
Cukup
|
45 - 75
|
Baik
|
60 - 100
|
ekspresi untuk fungsi keanggotaan fuzzy, Kusumadewi
(2010:51):
1 x
≤ 60
µKurang (x)= (60-x) 0 ≤ x ≤ 60
(60-0)
(x-45) 45 ≤ x ≤ 60
(60-45)
µCukup (x)=
(75-x) 60 ≤ x ≤ 75
(75-60)
(x-60) 60 ≤ x ≤ 100
µBaik (x) =
(100-60)
1 x≥
100
Representasi dengan grafik dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar I.3.
Grafik Keanggotaan
Nilai PPK
2. Nilai Praktik
Tabel I.2. Nilai
lingustik Nilai Praktik
Nilai Linguistik
|
Interval
|
Kurang
|
0 - 60
|
Cukup
|
45 - 75
|
Baik
|
60 - 100
|
ekspresi
untuk fungsi keanggotaan fuzzy, Kusumadewi (2010:51) :
1 x
≤ 60
µKurang
(x)= (60-x) 0 ≤ x ≤ 60
(60-0)
(x-60) 45 ≤ x ≤ 60
(75-45)
µCukup
(x)=
(75-x)
60 ≤ x ≤ 75
(75-60)
(x-60)
60 ≤ x ≤ 100
µBaik
(x) = (100-60)
1 x
≥ 100
Representasi dengan grafik dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar I.4.
Grafik keanggotaan
Nilai Praktik
3. Nilai Sikap
Tabel I.3. Nilai
lingustik Nilai Sikap
Nilai Linguistik
|
Interval
|
Kurang
|
0 – 2,5
|
Cukup
|
2 – 3
|
Baik
|
2,5 - 4
|
ekspresi
untuk fungsi keanggotaan fuzzy, Kusumadewi (2010:51) :
1 x
≤ 2,5
µKurang
(x)= (2,5-x) 0 ≤ x ≤ 2,5
(2,5-0)
(x-2)
2 ≤ x ≤ 2,5
(2,5–2)
µCukup
(x)=
(3-x)
2,5 ≤ x ≤ 3
(3-2,5)
(x-2,5)
2,5 ≤ x ≤ 4
µBaik
(x) = (4-2,5)
1 x ≥ 4
Representasi dengan grafik dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar I.5..
Grafik keanggotaan
Nilai Sikap
4. Nilai Kompetensi
Tabel I.4.
Nilai lingustik
Nilai Kompetensi
Nilai Linguistik
|
Interval
|
Kurang Baik
|
0 - 90
|
Baik
|
85 - 95
|
Sangat Baik
|
90 - 100
|
ekspresi
untuk fungsi keanggotaan fuzzy, Kusumadewi (2010:51) :
1 x
≤ 90
µKurang
(x)= (90-x) 0 ≤ x ≤ 90
(90-0)
(x-85) 85 ≤ x ≤ 90
(90-85)
µCukup
(x)=
(95-x)
90 ≤ x ≤ 95
(95-90)
(x-90)
90 ≤ x ≤ 100
µBaik
(x) = (100-90)
1 x
≥ 100
Representasi dengan grafik dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar I.6.
Grafik keanggotaan
Nilai Kompetensi
B. Proses Inferensi
Dengan menggunakan logika fuzzy maka
didapatkan Nilai Kompetensi yang dapat menunjukan siswa – siswa teladan,
sebagai berikut:
Tabel I.5.
Aturan fuzzy untuk
menentukan siswa teladan
Aturan
|
Input
|
Output
|
||
Nilai PPK
|
Nilai Praktik
|
Nilai Sikap
|
Nilai Kompetensi
|
|
Aturan
1
|
Kurang
|
Kurang
|
Kurang
|
Kurang
Baik
|
Aturan
2
|
Kurang
|
Kurang
|
Cukup
|
Kurang
Baik
|
Aturan
3
|
Kurang
|
Kurang
|
Baik
|
Kurang
Baik
|
Aturan
4
|
Kurang
|
Cukup
|
Kurang
|
Kurang
baik
|
Aturan
5
|
Kurang
|
Cukup
|
Cukup
|
Kurang
Baik
|
Aturan
6
|
Kurang
|
Cukup
|
Baik
|
Kurang
Baik
|
Aturan
7
|
Kurang
|
Baik
|
Kurang
|
Kurang
Baik
|
Aturan
8
|
Kurang
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
Baik
|
Aturan
9
|
Kurang
|
Baik
|
Baik
|
Kurang
Baik
|
Aturan
10
|
Cukup
|
Kurang
|
Kurang
|
Kurang
Baik
|
Aturan
11
|
Cukup
|
Kurang
|
Cukup
|
Kurang
Baik
|
Aturan
12
|
Cukup
|
Kurang
|
Baik
|
Kurang
Baik
|
Aturan
13
|
Cukup
|
Cukup
|
Kurang
|
Kurang
Baik
|
Aturan
14
|
Cukup
|
Cukup
|
Cukup
|
Baik
|
Aturan
15
|
Cukup
|
Cukup
|
Baik
|
Baik
|
Aturan
16
|
Cukup
|
Baik
|
Kurang
|
Kurang
Baik
|
Aturan
17
|
Cukup
|
Baik
|
Cukup
|
Baik
|
Aturan
18
|
Cukup
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Aturan
19
|
Baik
|
Kurang
|
Kurang
|
Kurang
Baik
|
Aturan
20
|
Baik
|
Kurang
|
Cukup
|
Kurang
Baik
|
Aturan
21
|
Baik
|
Kurang
|
Baik
|
Kurang
Baik
|
Aturan
22
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
Kurang
Baik
|
Aturan
23
|
Baik
|
Cukup
|
Cukup
|
Baik
|
Aturan
24
|
Baik
|
Cukup
|
Baik
|
Baik
|
Aturan
25
|
Baik
|
Baik
|
Kurang
|
Kurang
Baik
|
Aturan
26
|
Baik
|
Baik
|
Cukup
|
Baik
|
Aturan
27
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Sangat
Baik
|
Dengan melihat tabel sebelumnya dapat diuraikan aturan fuzzy
sebagai berikut:
Aturan 1 : Jika Nilai
PPK Kurang dan Nilai Praktik Kurang dan Nilai Sikap Kurang maka Nilai
Kompetensinya Kurang Baik
Aturan 2 : Jika Nilai
PPK Kurang dan Nilai Praktik Kurang dan Nilai Sikap Cukup maka Nilai
Kompetensinya Kurang Baik
Aturan 3 : Jika Nilai
PPK Kurang dan Nilai Praktik Kurang dan Nilai Sikap Baik maka Nilai
Kompetensinya Kurang Baik
Aturan 4 : Jika Nilai PPK Kurang dan Nilai Praktik Cukup dan Nilai Sikap
Kurang maka Nilai Kompetensinya Kurang Baik
Aturan 5 : Jika Nilai PPK Kurang dan Nilai Praktik Cukup dan Nilai Sikap
Cukup maka Nilai Kompetensinya Kurang Baik
Aturan 6 : Jika Nilai PPK Kurang dan Nilai Praktik Cukup dan Nilai Sikap
Baik maka Nilai Kompetensinya Kurang Baik
Selanjutnya untuk aturan ke 7 dan sampai
dengan aturan ke 27 sama seperti aturan yang ada di atas berdasarkan dari tabel
I.5.
C. Proses Defuzifikasi
Proses untuk menghitung derajat keanggotaan
dapat diilustrasikan dengan contoh data pertama yang mempunyai Nilai PPK = 70,
nilai praktik = 70 dan nilai sikap 3,0 sebagai berikut:
1.
Nilai PPK
Nilai PPK=70 pada
nilai linguistik Cukup dan Bagus,
·
Semantik atau derajat keanggotaan untuk nilai linguistik Cukup dihitung menggunakan rumus, µ(χ)= (c-χ) / (c-b) di mana b = 45 dan c = 75. Sehingga derajat
keanggotaan untuk Cukup adalah :
µ(70) = (75-70) / (75-45)
= 0,33
Derajat keanggotaan
untuk nilai linguistik Bagus dihitung menggunakan rumus , µ(χ)=
(χ-a) / (b-a) dimana a = 60 dan b = 100.
Dengan demikian, derajat keanggotaan untuk Bagus adalah :
µ(70)= (70-60) /
(100-60)
= 0,25
2.
Nilai Praktik
Nilai Praktik=70
pada nilai linguistik Cukup dan Bagus,
·
Semantik atau derajat keanggotaan untuk nilai linguistik Cukup dihitung menggunakan rumus, µ(χ)= (c-χ) / (c-b) di mana b = 45 dan c = 75. Sehingga derajat
keanggotaan untuk Cukup adalah :
µ(70) = (75-70) / (75-45)
=
0,33
·
Derajat keanggotaan untuk nilai linguistik Bagus dihitung menggunakan rumus , µ(χ)= (χ-a) / (b-a) dimana a = 60 dan b = 100.
Dengan demikian, derajat keanggotaan untuk Bagus adalah :
µ(70)= (70-60) /
(100-60)
= 0,25
3.
Nilai Sikap
Nilai Sikap=3,0
pada nilai linguistik Cukup dan Bagus,
·
Semantik atau derajat keanggotaan untuk nilai linguistik Cukup dihitung menggunakan rumus, µ(χ)= (c-χ) / (c-b) di mana b = 2,5 dan c = 3. Sehingga derajat keanggotaan untuk Cukup adalah :
µ(3) = (3-3) / (3-2,5)
=
0
l Derajat keanggotaan untuk nilai linguistik Bagus dihitung menggunakan rumus , µ(χ)=
(χ-a) / (b-a) dimana a = 2,5 dan b = 4.
Dengan demikian, derajat keanggotaan untuk Bagus adalah :
µ(3)= (3-2,5) / (4-2,5)
= 0,33
Setelah derajat keanggotaan masing-masing
dihitung, proses selanjutnya adalah menghitung defuzzifikasi dengan metode centroid
method/center of grafity dengan rumus sebagai berikut:
di mana y adalah nilai crisp dan
µR(y) adalah derajat keanggotaan dari y.
Sebagai contoh, proses defuzzifikasi
untuk data pertama yang mempunyai Nilai PPK = 70, nilai praktik = 70 dan nilai
sikap 3,0 dihasilkan nilai sebagai berikut:
(70*0,17)+(70*0,25)+ (70*0,17)+(70*0,25)+(3*0)+(3*0,33)
y= (0,17+0,25+0,17+0,25+0+0,33)*6
y= 8.52
Jika dilihat berdasarkan range pada nilai kompetensi 8.52 masuk pada
tingkatan cukup 0.17 dan baik 0.25.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
a. Untuk menentukan siswa teladan yang lebih objektif dapat menggunakan tiga variable yaitu nilai PPK, nilai
Praktik dan nilai sikap.
b. Ada perbedaan untuk siswa teladan antara sistem
sebelumnya dengan sistem penentuan siswa teladan yang berbasis logika fuzzy
dengan bantuan toolbox matlab. Fia Santika sebagai siswa teladan pada sistem
sebelumnya, sedangkan hasil dari sistem yang baru Ahmad Ferdiansya yang sebagai
siswa teladan.
c.
Dengan metode logika fuzzy dapat membantu
sekolahan dalam menentukan siswa teladan.
d.
Dengan menggunakan tiga variable nilai PPK,
nilai Praktik dan nilai sikap yang diproses dengan metode logika fuzzy
mempunyai akurasi yang tinggi dalam menentukan siswa teladan dan terbukti dalam
lembar hasil kuesioner yang diberikan kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
e.
Masih ada
keterbatasan dalam menerapkan toolbox matlab, diantaranya adalah tidak adanya
database untuk menyimpan masukan ataupun keluaran data.
5. DAFTAR PUSTAKA
AllahVerdi N., S. I.
(2006). An Example of Determination of Medicine Dose in the Treatment by Fuzzy
Method. International Conference on Computer Systems and Technologies
(pp. III-16). Veliko Turnovo ,
Bulgaria :
Compsystech'2006.
AllahVerdi, N.
(2007). Design of A Fuzzy Expert System For Determination of Coronary Heart
Desease Risk. International Conference on Computer Systems and
Technologies, (pp. IIIA.14-1 - IIIA.14-8).
Asma Shaheen, W. A.
(2009). Intelligent Decision Support System in Diabetic eHealth Care from the
Perspective of Elder. Thesis Department of School of Computing
Bleking Institute of Technology Soft
Center , Sweden
.
Garcia, M. A. (2001).
An Expert System in Diabetes. South Central Conference (p. 166).
Consortium for Computing in Small
College .
Goupeng, Z. (2006).
Data Analysis With Fuzzy Inference System. In Computational Intelligence:
Method and Application. Singapore :
School of Computer Engineering, Nanyang
Technological University.
H-shin Chuan Chow,
C.-W. L.-H. (2004). Evaluating New Drugs by Fuzzy Inference System. International
Computer Symposium, (pp. 794-798). Taipei - Taiwan .
Jogiyanto H.M.
(2005). Analisa dan Desain Sistem. Pendekatan Teori dan Praktek Aplikasi
Bisnis. Andi Ofset. Yogyakarta .
Kusumadewi, Sri.
(2002). Analisa Desain Sistem Fuzzy menggunakan Tool Box Matlab. Edisi Pertama.
Cetakan pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta
Kusumadewi, Sri.
(2009). Aplikasi Informatika Medis Untuk Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Secara Terpadu. SNATI .
Kusumadewi, Sri.
(2010). Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan. Edisi Kedua. Cetakan
Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta
Moursund, D. (2006). Brief
Introduction to Educational Implications of Artificial Intelligence. Oregon , US: University
of Oregon .
Petri Heinonen, M. M.
(2009). Development of a Fuzzy Expert System for a Nutritional Guidance. IFSA-EUSFLAT
, 1685-1690.
Sarwono, J. (2006). Metode
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Soegondo, S. (2005). Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus Terkini. In Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu (p. 17). Jakarta: Balai
Penerbit FK UI.
Suyanto. (2008). Soft Computing Membangun Mesin Ber-IQ Tinggi. Bandung:
Informatika.
Suyono, S. (2005). Patofisiologi Diabetes Melitus. In Penatalaksanaan
Diabetes Melitus Terpadu (pp. 1-15). Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
www.mathworks.com. (n.d.). Retrieved
Desember 18, 2009, from http://www.mathworks.com/access/helpdesk/help/toolbox/fuzzy/fp351dup8.
html.
Zadeh, L. A. (1994,
Maret). Fuzzy Logic, Neural Networks and Soft Computing. Communication of
The ACM , pp. 77-84.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Link murottal Al Qur'an Juz 1 sampai jus 30
Ini link murottal Semoga bermanfaat Mishary Rasyid per Juz.... Juz 1 ⇨ http://j.mp/2b8SiNO Juz 2 ⇨ http://j.mp/2b8RJmQ Juz 3...
-
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN MICROSOFT OFFICE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PADA WARGA PELA MAMPA...
-
Orang tua tidak takut miskin memberi nafkah pada anaknya saat membesarkan mereka._ Tapi banyak anak sering takut kekurangan saat menanggung...
-
DAFTAR KODE DOSEN KAMPUS BINA SARANA INFORMATIKA (BSI) Untuk mempermudah mahasiswa/i BSI khususnya mahasiswa yang masih baru yang merasa k...